METROPOLITAN - Kabupaten Bogor kembali mendapat kehormatan sebagai tuan rumah acara Ijtimak 3.000 Ulama yang direncanakan dihelat di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, besok. Tak cuma dihadiri ribuan ulama dan umara se- Kabupaten Bogor, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin pun dikabarkan bakal hadir dan memberikan tausiyah dan orasi ilmiah pada ijtimak yang akan mengeluarkan sepuluh rekomendasi itu. Sekadar diketahui, Ijtimak 3.000 Ulama juga sempat digelar di Cibinong, Kabupaten Bogor, pada 2018. Saat itu, Presiden RI Joko Widodo hadir di tengah-tengah para ulama memberikan orasi ilmiah. Beberapa tokoh nasional dari dalam dan luar negeri seperti menteri agama, ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), ulama dari Irak dan Suriah juga pernah memberi orasi ilmiah dalam ijtimak ulama yang rutin dilaksanakan dua kali setahun itu. "Pada kesempatan ini, Insya Allah yang akan memberikan orasi ilmiah adalah Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin," ujar Ketua Umum MUI Kabupaten Bogor KH Ahmad Mukri Aji. Menurutnya, kehadiran ketua MUI nonaktif itu sangat dinantikan para ulama dan peserta ijtimak karena figurnya yang menjadi panutan. Selain pernah memimpin MUI, Ma'ruf juga pernah memimpin lembaga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). "Kiai Ma'ruf adalah representasi ulama dalam eksekutif. Kiprah kebangsaannya sebagai umara mampu menjembatani dialog antara ulama dan umara. Sinergitas seperti ini penting untuk kemaslahatan bangsa," ucapnya. Ia berharap KH Ma'ruf bisa menyampaikan peran ulama sekaligus umara pada orasi ilmiah dalam ijtimak bertajuk Ulama dan Masa Depan Indonesia tersebut. Sebab, sebagai sosok ulama yang juga kini duduk di pimpinan pemerintahan pusat, tausiyah dan orasi ilmiahnya diyakini bakal memberi nilai positif bagi masyarakat Bogor. Di sisi lain, KH Ahmad Mukri Aji menjelaskan acara Ijtimak 3.000 Ulama nanti akan diawali dengan mewisuda 50 peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU) ketiga pada 2019 terlebih dahulu. PKU dihadirkan guna mencetak kader ulama untuk masa depan Indonesia. “Menciptakan kader ulama yang berwawasan keislaman, kejawabaratan, kebogoran dan keindonesiaan. Latar belakang pendidikannya pun beragam, ada yang Sarjana Strata 1 (S1) hingga Strata 2 (S2),” imbuhnya. Selain itu, sambungnya, kaitan dengan Ijtimak 3.000 Ulama yang dihadiri ulama se-Bumi Tegar Beriman itu akan menyampaikan beberapa pokok pikiran yang nantinya dikeluarkan berupa sepuluh rekomendasi. Namun, ia masih menutup rapat-rapat apa saja rekomendasi yang nantinya akan dikeluarkan. “MUI semua menyampaikan pokok pikiran. Seperti hasil pra-ijtimak ulama. Ada sepuluh rekomendasi. Tapi masih rahasia lah, kita lihat besok,” ucapnya. Namun, ia menyampaikan kisi-kisi dari sepuluh rekomendasi tersebut. Di antaranya berisi soal poin-poin agar makin mempersatukan warga Bogor, pasca-'perang' dalam pemilihan umum (pemilu), baik pemilu kepala daerah (pilkada) hingga pemilihan anggota legislatif (pileg) lalu. “Kita rajut kembali silaturahmi,” imbuhnya. Selain itu, lanjutnya, bagaimana upaya Kabupaten Bogor agar para ulama dan masyarakat bisa lebih menguatkan ekonomi syariah lewat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Yang nantinya akan dikuatkan dengan peraturan daerah (perda) atau peraturan bupati (perbup) tentang Baznas. “Inti dari sepuluh rekomendasi itu di antaranya itu lah. Nanti lah,” ujarnya. Mukri Aji menambahkan, 3.000 ulama se-Kabupaten Bogor yang hadir merupakan perwakilan dari berbagai desa/kelurahan, kecamatan, polsek hingga koramil. Satu desa/kelurahan mengutus sepuluh orang, lalu polsek sepuluh orang, koramil sepuluh orang dan kecamatan sepuluh orang, lengkap dari 68 kecamatan se-Bumi Tegar Beriman. “Lengkap, ulama umara se-Kabupaten Bogor,” tutupnya. Sementara itu, Ketua Alumni PKU Saepudin Muhtar menuturkan, ulama punya peran penting dalam menangkal paham radikalisme dan menyebarkan Islam yang Rahmatan Lil' alamin. Sebab, paham tersebut berbahaya bagi keutuhan bangsa. Alumni PKU diharapkan bisa berkiprah di daerahnya masing-masing dan menjadi penyejuk di tengah masyarakat, serta membawa pesan perdamaian. “Di sini lah peran ulama dibutuhkan. Dari alumni PKU yang nanti akan diwisuda, semoga bisa berkiprah tidak hanya di Kabupaten Bogor saja, tapi berkiprah dan kontribusi hingga level nasional, bawa pesan perdamaian,” harapnya. (jp/ryn/c/rez/run)