Rabu, 29 Maret 2023

Dampak Corona, Penumpang Turun 52 Persen

- Rabu, 1 Juli 2020 | 09:51 WIB

METROPOLITAN - Di balik kusutnya Terminal Ba­ranangsiang, ada persoalan lain yang dihadapi. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mencatat ada penurunan jumlah penumpang sebanyak 52 persen di Terminal Baranangsiang imbas pandemi Co­vid-19. Berdasarkan data yang dikeluarkan BPTJ pada Maret silam, jumlah penumpang yang mengguna­kan moda transportasi darat dari Terminal Baranangsiang itu mengalami penurunan sebanyak 52 persen. Dengan rincian sejak 15 sampai 21 Maret tercatat rata-rata per hari terdapat 97 bus AKAP yang berangkat dengan 1.113 penumpang. Lalu pada 22 sampai 28 Ma­ret tercatat rata-rata per ha­rinya terdapat 74 bus AKAP yang berangkat dengan jum­lah penumpang rata-rata per hari 534 penumpang. “Jika dibandingkan sebelum adanya pandemi corona, memang kondisi Terminal Baranangsi­ang sudah mengalami penu­runan jumlah penumpang,” kata Kepala Terminal Ba­ranangsiang, Moses Lieba Ary. Ia mengaku pelayanan di Terminal Baranangsiang hingga kini belum berjalan maksimal. Sebab untuk be­berapa trayek yang menuju wilayah zona merah masih belum beroperasi. Namun untuk menekan angka penyebaran dari locus transportasi darat, Moses mengaku pihaknya selalu men­jalankan protokol kesehatan. Dari dilakukannya penyem­protan disinfektan kepada kendaraan, pengecekan suhu tubuh terhadap penumpang dan sopir, serta melakukan pendataan penuh penumpang yang datang dan pergi. ”Kalau masalah protokol kesehatan, kami sudah be­kerja sama dengan koramil dan kepolisian dari Brimob untuk melakukan disinfeksi,” ungkapnya. ”Mulai dari pin­tu keluar dan seluruh pintu masuk, sistem kontrolnya setiap orang wajib masker, cek suhu dan cuci tangan,” sam­bungnya. Meski demikian, tambahnya, untuk saat ini setelah berope­rasinya kembali Terminal Ba­ranangsiang, jumlah penum­pang kembali naik. Hal itu terbukti saat terminal kem­bali beroperasi normal pada Sabtu (27/6). Di mana terdapat 16 kendaraan AKAP yang datang ke Baranangsiang, dengan jumlah penumpang sebanyak 37 orang. Sedangkan untuk keberangkatannya sendiri, terdapat 21 kendaraan dengan jumlah penumpang 173 orang. Sedangkan untuk kendara­an yang melayani AKDP, ter­dapat 22 kendaraan yang datang dengan jumlah pe­numpang 94 orang. Untuk keberangkatannya, Moses menyebut ada 38 kendaraan dengan jumlah penumpang sebanyak 255 orang. Lalu untuk angkutan perko­taan (Jabodetabek, red), men­jadi salah satu trayek dengan tingkat pelayanan tertinggi, dengan catatan 35 kendaraan yang datang dengan jumlah penumpang sebanyak 162 penumpang. Untuk keberang­katannya, terdapat 60 ken­daraan dengan jumlah pe­numpang 344 penumpang. ”Kedatangan dan keberang­katan paling banyak didomi­nasi ke wilayah Tanjung Priok, Jakarta, dan AKDP,” pungkas Moses. (dil/c/rez/run)

Editor: admin metro

Tags

Terkini

X