METROPOLITAN - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, menyebut dua orang meninggal dunia dalam aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Keduanya diduga sebagai pelaku aksi keji tersebut. “Peristiwa ini sampai sekarang tercatat mengakibatkan dua orang yang diduga pelaku bom bunuh diritewas,” kata Mahfud MD. Sementara itu, jelasnya, korban yang mengalami luka-luka ada sekitar 20 orang dan saat ini tengah mendapat perawatan di berbagai rumah sakit terdekat. Sebanyak 20 korban luka-luka ini terdiri dari masyarakat dan petugas keamanan gereja tersebut. Namun, lanjutnya, kemungkinan jumlah korban terluka masih bisa bertambah. “Pemerintah dan pihak kepolisian masih melakukan pendataan,” ucapnya. Mahfud mengatakan, pemerintah meminta aparat keamanan meningkatkan pengamanan di berbagai wilayah publik. “Di rumah-rumah ibadah, di pusat-pusat keramaian, dan di berbagai wilayah publik lainnya di seluruh Indonesia,” ujarnya. Hal senada diungkapkan Kapolda Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Merdisyam. Ia menyebut jumlah korban akibat ledakan bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral di Makassar bertambah menjadi 20 orang, dari sebelumnya disebut berjumlah 14 orang. ”Sampai saat ini jumlahnya di RS Bhayangkara tujuh orang, RS Siloam empat orang. Dari total dengan data luka ringan sudah pulang, sebanyak 20 orang. Ini perkembangan terakhir,” kata Merdisyam. Merdisyam menyampaikan, dari informasi yang dihimpun, para korban mengalami luka berat, sedang, dan ringan. Namun, bagi korban yang mengalami luka ringan diberikan rawat jalan. ”Ada yang luka berat, luka ringan, dan sedang. Luka ringan sudah diberikan pengobatan, ada rawat jalan, bisa pulang. Kalau masih dianggap luka berat, seperti luka bakar, kami rawat intensif di RS Bhayangkara,” ucapnya. Mengenai penanganan seluruh korban, Merdisyam menyatakan korban yang memerlukan perawatan intensif akan dirawat di RS Bhayangkara dalam hal penanganan lanjutan. Kami pusatkan penanganan korban di RS Bayangkara. Penanganan terpadu ini agar bisa kami kontrol. Untuk pengawasan yang sama kami bawa ke RS Bhayangkara,” ujarnya. Di sisi lain, pasca-aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, polisi berhasil meringkus empat terduga teroris. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, empat orang yang ditangkap tersebut berada di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Mereka diduga bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulawesi Selatan. ”Hari ini (kemarin, red) kita sudah amankan sekitar empat orang di wilayah Bima, yang tentunya kita amankan karena terkait dengan kelompok teror,” kata Listyo Sigit saat mengunjungi Gereja Katedral Makassar, kemarin malam. Listyo mengaku telah memerintahkan kepala Detasemen Khsusus (Densus) 88 Antiteror untuk mencari bagian dari kelompok teroris yang mengancam kehidupan masyarakat. Ia juga mengimbau warga tetap tenang dan tidak panik pasca-ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. ”Masyarakat harus diamankan. Tangkap mereka (teroris, red), lakukan tindakan tegas jika mereka melawan. Ini sudah jelas, rekan-rekan semuanya sudah bergerak,” tandas Listyo. (rep/cnn/kom/rez/run)