Beberapa hari ini kemacetan cukup panjang terjadi di Jalan Sholeh Iskandar (Sholis) tak jauh dari kampus Universitas Ibn Khaldun. Usut demi usut, penyebabnya lantaran ada lubang besar di tengah jalan. Diprediksi kemacetan pun akan terjadi beberapa hari ke depan, sampai lubang tersebut diperbaiki. PANTAUAN Metropolitan, kemacetan sudah berlangsung dari arah Jalan Simpang Yasmin menuju Tol Bogor Outer Ring Road (BORR), tepatnya dari Mal Bogor Square. Dari arah sebaliknya pun mengalami hal serupa. Kemacetan sudah berlangsung dari SMK Tridharma menuju Mal Yogya Indah Plaza. Sementara itu, kondisi jalan ambles di Jalan Sholis Bogor itu terlihat sudah diberi tanda peringatan untuk pengendara dengan papan pemberitahuan, serta traffic cone. Sedangkan, lubang akibat jalan ambles terlihat menganga tepat di tengah jalur arah Simpang Yasmin menuju Simpang Tol BORR. Lubang itu memiliki diameter sekitar satu meter dan cukup dalam. Warga sekitar, Jamaludin (38), mengatakan bahwa jalan tersebut ambles pada Senin (28/11). Sebelum ambles, jalan di lokasi sudah membuat cekungan cukup dalam yang membahayakan pengendara. “Legoknya (cekungan, red) sudah lama, sekitar dua minggu. Tapi kalau amblesnya ini baru,” kata Jamaludin. Ia mengatakan, sebenarnya sudah ada yang sempat menambal dengan aspal agar jalan rata kembali. Tetapi, karena jalan tersebut masih dilintasi kendaraan, maka kembali mengalami kerusakan. “Karena banyak yang jatuh (pemotor, red), loncat gitu gara-gara legok. Dikasih tanda. Tapi rusak mulu ditabrakin. Untungnya pas ambles itu kan juga sudah dikasih tanda, jadi nggak ada kendaraan yang kena. Lewat sini jadi bikin darting (darah tinggi, red),” ujarnya. Namun, hingga kini belum diketahui pasti penyebab amblesnya jalan yang membuat lubang besar itu. Tetapi, di bawahnya memang terdapat gorong-gorong yang cukup dalam. “Memang ada saluran (gorong-gorong, red), kayaknya di bawahnya sudah kopong (bolong, red), jadi ambles,” terangnya. Sementara itu, Camat Tanahsareal Sahib Khan angkat suara terkait amblesnya Jalan Sholis. Berdasarkan informasi yang didapat dari petugas jalan Binamarga dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), jalan ambles ini terjadi akibat saluran air yang terkikis. “Informasi amblesnya disebabkan karena saluran air. Karena di bawahnya itu saluran air. Jadi karena sering terkikis, akhirnya ambles,” kata Sahib Khan. Diameter amblesnya Jalan Sholis Bogor ini berkisar memiliki kedalaman 2,5 meter dengan lebar sekitar 1 meter. Meski begitu, informasi yang ia dapat, dinas teknis sudah menginformasikan kepada pimpinannya dan pengerjaan perbaikan akan segera dilakukan. “Saat ini mereka sudah mengupayakan membuat pelat besi, antisipasi jangan sampai amblesnya melebar,” ucapnya. “Informasinya mereka juga sudah menyampaikan ke pimpinannya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera dilakukan perbaikan,” ujarnya. Sahib Khan mengaku belum bisa memprediksi kapan perbaikan jalan ambles di Jalan Sholis selesai dilakukan. Sebab, perbaikan jalan ambles tersebut merupakan kewenangan KemenPUPR. “Kalau masalah pengerjaannya, informasinya akan dipercepat. Mudah-mudahan dalam waktu beberapa hari ini bisa berlanjut,” harap Sahib Khan. “Mudah-mudahan sebelum tahun baru, selesai. Karena kita antisipasi libur Natal dan Tahun Baru yang akan banyak kepadatan lalu lintas. Mudah-mudahan bisa dipercepat. Ini sudah atensi pimpinan,” sambungnya. Sahib Khan mengaku memang dengan adanya kejadian ini Jalan Sholis di kedua arah mengalami kemacetan. Seperti yang terjadi pada Selasa (29/11), dimana kemacetan sudah mengular sampai underpass. Ia juga mengimbau kepada warga yang biasa menggunakan Jalan Sholis untuk memilih jalur alternatif apabila mengalami kemacetan. “Terutama untuk kendaraan yang ke Jalan Pajajaran, bisa akses melalui Kedungwaringin, Cimanggu atau lewat Cilendek,” terangnya. “Kami juga sudah koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub), alhamdulillah Tim Gatur Lalin sudah ada dan dari Satlantas Polresta Bogor Kota juga sudah ada. Ya kita sama-sama lah mengatur beban kemacetan ini (termasuk dari pihak kecamatan, red),” ungkapnya. (rez/mam/run)