METROPOLITAN.ID - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Fauzi Fery Sandy tidak malu menjadi seorang petani yang diidentikkan dengan dengan lumpur, kotor, dan kumuh.
Mahasiswa yang juga petani kentang milenial di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ini mengakuibanyak anak muda yang memiliki stigma kurang baik terhadap petani.
"Jadi memang sektor pertanian ini dipandang rendah, terutama oleh generasi milenial," tutur Fauzi, dikutip dari timesindonesia.com.
Baca Juga: Kisah M Khaidar Khamzah, Putra Petani di Breres Mampu Diterima 13 Kampus Luar Negeri Ternama
Menurut Fauzi, petani juga punya masa depan jika digarap dengan serius. Bahkan, kata dia, petani milenial tidak harus ke ladang sekarang. Banyak langkah yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan usaha pertanian, termasuk pemasaran.
"Saya kalau libur kuliah ke ladang, ikut menanam dan sering ngompres kentang,” ucap pria berumur 20 tahun tersebut.
Sering disapa Nemo, pria itu mengaku menjadi petani karena orang tuanya dan lingkungan desa Ranupani mendorongnya untuk menjadi petani.
Baca Juga: Genjot Kapasitas Petani, Kementan Lakukan Penguatan dengan Pemerintah Daerah
"Orang tua saya petani jadi saya jadi termotivasi danmemang saya berada di lingkungan pertanian, saya juga kuliah di Agroteknologi,” jelasnya.
Fauzi menjelaskan jika tanah yang dikelola merupakan tanah orang tuanya dengan luas 2,5 hektare. Lokasinya berada bersebelahan dengan jalur pendakian Gunung Semeru.
Saat ini Ia memperkerjakan 6 orang untuk menggarap ladang kentangnya. "Ada sekitar 6 orang yang membantu saya mengolah lahan, jadi jika saya sedang kuliah mereka yang bertanggung jawab di sini,” ujarnya.
Baca Juga: Biar Nggak Kudet, Kelompok Petani di Bogor Diajak Melek Isu Impor Pangan
Mahasiswa Agroteknologi ini juga menjelaskan bahwa menjadi petani pasti ada susah payahnya tetapi jika ditekuni hasilnya cukup menjanjikan.
Saat ini komoditas yang dia tanam sebagian besar adalah kentang jenis Granola Kembang. Selain kentang, ia juga menanam daun bawang.
Artikel Terkait
Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun Salurkan Bantuan Alsintan untuk Kelompok Petani di Desa Bukit Raya
Kisah Sukses Petani Milenial Bogor Kembangkan Melon Inthanon, si Buah Langka asal Belanda
Dapat Bantuan Pemerintah Pusat, Petani Cisalada Kompak Bangun Saluran Irigasi
Biar Nggak Kudet, Kelompok Petani di Bogor Diajak Melek Isu Impor Pangan
Kisah M Khaidar Khamzah, Putra Petani di Breres Mampu Diterima 13 Kampus Luar Negeri Ternama