METROPOLITAN.ID - Kementerian Agama (Kemenag) menyebutkan animo masyarakat menyekolahkan anaknya di madrasah semakin tinggi.
Menyambut animo itu, layanan dan kualitas madrasah terus ditingkatkan. Diantaranya adalah peningkatan literasi digital.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M. Ali Ramdhani mengatakan, di tengah meningkatnya animo masyarakat yang mempercayakan pendidikan putra-putrinya di Madrasah, Kemenag merespon dengan menghadirkan teknologi pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Baca Juga: Jadi Polemik Jelang Pemilu 2024, Apa sih Perbedaan Pemilu Proporsional Terbuka dan Tertutup? Ini Penjelasannya
Untuk mewujudkan layanan literasi digital di madrasah itu, Ditjen Pendidikan Islam Kemenag menjalin kerjasama dengan Samsung Electronics Indonesia.
"Kerjasama ini akan meningkatkan efektifitas belajar anak-anak madrasah dalam platform digital," kata pejabat yang akrab disapa Dhani di MAN 11 Jakarta.
Dia mengatakan, kerja sama itu akan mencakup tiga program. Yaitu Samsung Smart Learning School (SSLC), Samsung Innovation Campus (SIC), dan Samsung Solve for Tomorrow (SSFT).
Baca Juga: Jelang Idul Adha 2023, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Gencarkan Mitigasi Hewan Ternak
"Ketiganya adalah program pengembangan proses belajar mengajar berbasis elektronik," kata Dhani.
Melalui tiga layanan itu, diharapkan mendorong peningkatan kompetensi guru dan siswa, pengembangan materi pelatihan, dan penyelarasan kurikulum yang relevan.
Dhani juga menjelaskan, kerjasama yang diteken ini akan berlangsung selama tiga tahun hingga 2025.
Dia mengatakan salah satu program utamanya yaitu Samsung Smart Learning Class (SSLC).
Layanan ini adalah sebuah kelas online yang menunjang transformasi kelas konvensional menuju school digitalization.
Idenya adalah menciptakan kelas merdeka yang lebih banyak mencakup audiens dan dapat diabadikan sebagai wahana pembelajaran kembali.
Baca Juga: Bukan Lionel Messi, Bek Uzur Ini jadi Rekrutan Pertama FC Barcelona di Bursa Transfer Musim Panas
"Dengan demikian pendidikan madrasah menjadi lebih mudah diakses, mengakomodasi kebutuhan semua orang, dan mudah dikontrol kualitasnya," kata Dhani.
Presiden Direktur Samsung Electronics Indonesia Simon Lee mengungkapkan, platform mereka itu mengacu pada konsep pendidikan moderen yang akan menjadi model di masa depan.
Riset dan pengembangannya telah dimulai sejak 2017, jauh sebelum pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kabar Duka, Anggota DPRD Kabupaten Bogor Usep Supratman Meninggal Dunia
Terkait kemitraan dengan Kemenag, pilot programnya telah disiapkan sejak tahun 2022 di MAN 11 Jakarta.
Fasilitas yang diberikan Samsung Indonesia menggunakan skema Corporate Social Responsibility (CSR).
“Teknologi pasti akan terus berkembang, dan sangat penting untuk menyesuaikan gaya belajar mengajar di kelas agar selaras dengan kemajuannya," katanya.
Baca Juga: Dilintasi Kereta Tiap 5 Menit Sekali, Pemkab Bogor bakal Bangun Underpass di Jalan Bomang
Platform mereka berupaya mengintegrasikan teknologi ke dalam rencana pembelajaran dapat lebih efektif. Kemudian mendorong siswa menjadi generasi yang mampu berpikir kritis. (*/els)
Artikel Terkait
PGM Indonesia Jabar Apresiasi Bantuan 14.643 Guru Honorer Madrasah Aliyah dari Gubernur
Aplikasi E-Pak Rupawan Mudahkan Guru dan Pengawas Madrasah, Urus Penilaian Angka Kredit cuma 14 Hari
694 Guru dan Pengawas Madrasah Lulus Penilaian Angka Kredit
Sudah Dirilis Kemenag, Simak Aturan Terbaru PPDB Madrasah 2023
6.300 Guru Madrasah bakal Ikuti PPG Angkatan Pertama Selama 4 Bulan