METROPOLITAN.ID - Perusahaan pengembang game terkenal, Riot Games, mengumumkan kabar kurang menyenangkan dengan rencana PHK massal 530 karyawan atau 11% dari total tenaga kerja global mereka.
CEO, Dylan Jadeja, menyampaikan keputusan ini melalui blog resmi Riot Games pada Senin (22/1).
PHK tersebut akan berdampak pada seluruh tenaga kerja di luar tim inti perusahaan, dan alasan di balik keputusan ini adalah adanya perubahan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan yang dimiliki oleh Tencent tersebut.
Baca Juga: Pedagang Bakso di Bekasi Dukung Program Pemenuhan Gizi Anak ala Prabowo Subianto
"Saat ini perusahaan memiliki banyak pekerjaan dan beberapa di antaranya tidak sesuai harapan kami," tulis Dylan Jadeja dalam blog tersebut.
Beberapa bulan terakhir, perusahaan mulai fokus pada penghematan dana dengan mengurangi perekrutan tenaga kerja baru, dan para pemimpin di seluruh divisi diminta melakukan evaluasi atas pekerjaan tim mereka.
Meskipun keputusan ini sulit, Dylan Jadeja menegaskan bahwa ini bukan hanya untuk menyenangkan investor atau mencari keuntungan semata.
Baca Juga: Cocok Untuk Mahasiswa, Intip Harga dan Spesifikasi Asus Vivobook 14 Generasi Terbaru
"Ini benar-benar untuk keberlangsungan perusahaan dan kenyamanan bagi seluruh pemain," tegas CEO Riot Games.
Dalam pernyataan resmi, perusahaan menyatakan bahwa mereka akan fokus pada game inti yang bersifat live service.
Termasuk League of Legends, Valorant, Teamfight Tactics (TFT), dan versi mobile dari League of Legends, yaitu Wild Rift.
Baca Juga: Capres 02 Prabowo Subianto Dapat Dukungan Relawan Erick Thohir Alumni Amerika Serikat
Sementara Riot Games juga memberikan kabar baik tentang Project L dan serial animasi Arcane.
Mereka berencana untuk melakukan uji coba Project L pada tahun ini, dan Arcane Season 2 dijadwalkan rilis pada November 2024.