bisnis

Terus Berjuang Pertahankan Budaya Sunda

Sabtu, 25 Februari 2017 | 08:59 WIB

METROPOLITAN – Panas kepanasan, hujan kehujanan dan berpindah tem­pat ke tempat yang lain. Hal itu seakan sudah biasa bagi Ari Jin Jin saat me­mulai usaha penjualan baju adat Sun­da pada 2013 di wilayah Bogor Raya.

Dengan tekad bulat dan usaha yang gigih, Ari sukses memiliki tiga outlet di Bogor Raya. Salah satunya di Kam­pung Lumbung, RT 02/04, Desa Semplak Barat, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. “Awalnya karena kecintaan ter­hadap pakaian budaya Sunda yang akhirnya membuat saya ingin berwi­raswasta dalam usaha penjualan baju adat Sunda atau lebih dikenal baju pangsi (baju kampret, red),” ujar Ari.

Saat awal berdiri, Ari memperkenal­kan baju istiadat tersebut di pinggiran jalan umum dengan modal awal hanya Rp1 juta. “Seperti menggantung baju di pinggiran jalan di sekitar Taman Topi,” katanya. Perjuangannya itu ber­buah hasil pada satu tahun pertama. “Saya hanya satu tahun berjualan di emperan jalan dan tak lama dari itu saya mencoba berjualan di outlet yang kini dinamakan Distro Sunda Abah B o ­gor. Hanya distro inilah yang menjual perlengkapan baju adat Sunda,” te­rang pria kelahiran April 1975 itu. Dia berharap dengan usahanya yang kini terus dirintis dan diperjuang­kan itu, masy­arakat Bogor Raya tidak menghilang­kan budaya asli Sunda. (yos/a/er/py)

Tags

Terkini

Update Harga Perak Hari Ini Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB