METROPOLITAN – Kota Bogor masih memiliki prospek yang baik untuk mengembangkan hunian (sunrise property). Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Mitra Mandala Semesta Pusaka (MMSP) Achmad Rieza Maulana di Bogor, beberapa waktu lalu.
Harga tanah yang masih terjangkau, menjadi salah satu pertimbangan pengembang yang saat ini sedang mengincar Kota Hujan untuk membangun properti. “Pada 2007 saya beli lahan di sini masih Rp600.000 per meter persegi. Sekarang jadi Rp2,5 juta sampai Rp3,5 juta per meter persegi,” ujarnya.
Rieza mengaku beruntung bisa membeli lahan di kawasan Kota Bogor itu. Sebab, saat ini pemerintah mulai membatasi perizinan pembangunan properti di kota ini. ”Sekarang pemerintah mulai menekan izin pembangunan di Bogor. Jika lahan terus dikuras, maka dampaknya terjadi banjir yang berimbas ke Jakarta. Makanya saya beruntung sekali dapat tanah di sini (Dramaga),” terangnya.
Sekadar diketahui, PT MMSP pada 2007 mulai mendirikan Pakuan Regency di Jalan Raya Dramaga Jati pada lahan seluas 35 hektare. Berdasarkan siteplan, akan berdiri 1.400 unit rumah. Namun, saat ini sudah ada 4 klaster yang sudah dihuni.
(okz/mam/py)