Semakin berkembangnya teknologi dan meningkatnya permintaan pasar terhadap kendaraan roda empat, membuat sejumlah produsen mobil mengeluarkan beragam jenis kendaraan dengan harga murah. Akan tetapi kondisi tersebut berpengaruh buruk terhadap pasar mobil bekas. WAKIL Kepala Cabang Arza Motor Rizal Ramli mengakui memang terjadi penurunan penjualan mobil bekas karena dipicu maraknya mobil baru dengan harga murah. “Sebelum keluar mobil baru yang harganya murah, kami bisa menjual enam unit per bulan, tapi sekarang hanya empat unit per bulannya,” katanya. Rizal menjelaskan, keuntungan membeli mobil second adalah prosesnya cepat dan harganya murah. “Kalau beli mobil bekas, transaksi lebih mudah dan cepat. Kisaran harganya tergantung tahun pembelian dan tipe mobil sendiri. Sekarang di showroom kita kisaran harganya Rp60 juta untuk mobil Suzuki Baleno 2001 dan paling mahal Rp185 juta untuk Nissan Xtrail 2013,” jelasnya. Sebenarnya, lanjut Rizal, harga beli dan harga jual tak berbeda jauh. Jika beli mobil baru lalu dijual, harganya pasti turun drastis. “Tapi kalau beli mobil bekas, harga jualnya tidak beda jauh. Bahkan bisa untung kalau perawatannya baik,” ujarnya. Tak hanya itu, sambung Rizal, showroom mobil bekas di Jalan Pandu Raya, Bantarjati, Kota Bogor tersebut juga menyediakan berbagai layanan jual-beli mobil bekas seperti tukar tambah dan kredit. “Di sini bisa tukar tambah mobil bekas dan bisa kredit melalui bank. Kita selalu mengutamakan kenyamanan konsumen dengan memperbaiki kekurangan mobil bekas itu,” tukasnya. (cr2/b/dik/py)