METROPOLITAN – Bogor memang banyak memiliki berbagai produk kerajinan tangan yang mampu bersaing dipasar internasional. Ya, salah satunya kerajinan tangan ayaman dengan berbahan dasar utama koran bekas atau yang dikenal dengan nama Salam Rancage.
Founder dan CEO Salam Rancage Ling Nur Naluri menuturkan, kerajianan yang diproduksinya dihasilkan dari tangan-tangan kaum hawa. Dengan memanfaatkan pekerja yang berasal dari masyarakat sekitar, Salam Rancage mampu menghasilkan berbagai kerajinan tangan mulai dari sofenir hingga home dekor.
“Kita bikin sosial bisnis yang memiliki dampak sosialnya. Dengan berawal dari membuka bank sampah dan akhirnya produk yang memiliki market tinggi itu yang berbahan dasar koran. Jadi, kita buatlah kerajinan anyaman dari koran ini. Dengan memanfaatkan tenaga kerja ibu rumah tangga di masyarakat sekitar sini,” ujarnya kepada Metropolitan.
Berlokasi di Komplek Perumahan Al Hasanah, Jalan Al Hasanah IV, Tanah Baru, Bogor Utara, Salam Rancage mampu menghasilkan kerajinan tangan yang menarik. Bahkan dengan modal Rp4 juta rupiah kini dapat menghasilkan omset puluhan juta perbulannya. Penghasilan yang didapat tersebut hasil dari tangan kreatif 97 penganyam wanita yang prioritasnya masyarakat sekitar Tanah Baru Bogor. Dengan menganyam para pekerja akan memperoleh pendapatan tambahan.
“Pendapatan tambahan ini akan dikelola dalam bentuk tabungan sebagai wujud pertumbuhan budaya dan mengefektifkan keluarga. Kaum perempuan yang menganyam disini pun diizinkan untuk mengerjakan anyamannya dirumah masing-masing. Sehingga bisa sambil mengurus keluarga dan mengurus rumah,” tutur perempuan akrab disapa Nur itu.
Dalam satu bulan, Salam Rancage mampu membuat dua ribu produk baik itu sofernir maupun home dekor. Namun, pengerjaan produk tergantung dari tingkat kerumitannya. Produk yang dihasilkan mulai dari vas bunga, lampu hias, tempat jarum, kotak tissue, kursi, meja dan beberapa yang lainnya. Penjualan terbanyak masih di home dekor dibandingkan dengan sofernir. Harga yang diberikan pun cukup terjangkau, untuk home dekor mulai dari Rp350 ribu sampai dengan Rp2 juta dan untuk sofernir Rp15 ribu sampai dengan Rp50 ribu.
“Penjualan produk kebanyakan di home dekor perbandingannya bisa di home dekor 60 banding 40 di sofernir. Penjualannya bukan hanya di Indonesia, sudah tersebar hingga Jepang, Amerika, Itali dan masih banyak negara lainnya,” pungkasnya. (cr1/b/mam)