METROPOLITAN - Direktur Utama dan CEO Indosat Ooredoo Chris Kanter ingin membawa perusahaannya sebagai operator selular terbesar kedua di Indonesia. Operator terbesar saat ini masih dipegang oleh Telkomsel. Menjadi nomor dua industri selular di Tanah Air merupakan tujuan realistis Chris dalam menahkodai Indosat Ooredoo saat ini. Bila dilihat dari jumlah pelanggan, Telkomsel masih merajai dengan lebih dari 178 juta diikuti dan XL sekitar 52,9 juta.
Indosat sendiri enggan mengungkapkan jumlah pelanggannya pasca registrasi SIM card prabayar. Sebelum, registrasi yang digelar oleh pemerintah itu, jumlah pelanggan operator ini lebih dari 100 juta. ”Realistis saja, kita ingin Indosat kembali menjadi nomor dua yang kuat di industri selular,” ucapnya di Jakarta, kemarin.
Chris yang sebelumnya merupakan Komisaris perseroan selama delapan tahun harus ’turun gunung’ menjadi bos Indosat menggantikan Joy Wahjudi. Ooredoo yang merupakan pemegang saham mayoritas Indosat Ooredoo meminta langsung agar Chris menempati kursi direktur utama dan CEO perusahaan. ”Ini Sheikh Abdulla Bin Mohammed Bin Saud Al Thani (Chairman Ooredoo Group) yang langsung minta saya agar pimpin Indosat, makanya saya terima,” ucapnya.
Disampaikannya, ia telah mendapatkan komitemen dari Sheikh Abdulla terkait sisi pendanaan, terkait penggelaran jaringan 4G ke depannya. Saat ini sekitar USD 2 miliar sudah dianggarkan oleh Indosat Ooredoo. ”Angka tersebut belum final, akhir tahun bisa kita publish,” imbuhnya.
Untuk menjadi operator selular terbesar kedua di Indonesia, pria kelahiran Manado ini memiliki tiga jurus, di antaranya people, process, dan business sebagai kendaraan transformasi perusahaannya. Chris mengungkapkan hal pertama yang akan ia kerjakan bukan soal kas perusahaan, melainkan sumber daya manusia (SDM). ”Sumber daya manusia merupakan aset utama industri. Saya ingin Indosat bisa menempatkan orang di area operasi internasional dari Ooredoo, bukan mengumpulkan ekspatriat,” tuturnya. (dtk/els/py)