bisnis

Minta Bunga KPR Turun

Rabu, 31 Juli 2019 | 09:13 WIB

SURABAYA, Jawa Pos – Bank Indonesia (BI) mematok suku bunga acuan pada angka 5,75 persen. Suku bunga deposit facility dan lending facility berada pada kisaran 5 persen dan 6,5 persen. Sayangnya, suku bunga KPR masih tinggi.

Para pengembang menuntut penurunan suku bunga agar bisnis properti makin bergairah. Direktur PT Cileungsi Graha Raya Hendrata Wibisono mengungkapkan, turunnya suku bunga acuan tidak dibarengi dengan tren yang sama pada suku bunga KPR.

’’Seharusnya bank mengikuti penurunan suku bunga acuan tersebut. Termasuk untuk kredit properti,’’ ujarnya kemarin (29/7). Dia yakin, jika suku bunga KPR dan kredit properti turun, sektor yang kini lesu itu akan kembali bergairah.

Turunnya suku bunga KPR sangat dinantikan masyarakat kalangan menengah dan menengah ke bawah. Selama ini merekalah yang mendominasi pembelian properti. Tepatnya sebagai pembeli rumah pertama.

’’Hampir 70 persen pembeli kami memilih sistem pembayaran dengan cara KPR,’’ ungkap Hendra. PT Cileungsi Graha Raya melalui Taman Pondok Legi memasarkan 530 unit rumah. Saat ini seluruh unit sudah terjual habis.

’’Yang paling diminati tipe kecil,’’ kata Hendra. Tipe paling kecil berukuran 30 meter persegi. Rumah tipe tersebut mendominasi unit yang ditawarkan. Komposisinya mencapai 40–50 persen. Jantje Kairopan, member broker Era Santika, menyatakan bahwa penjualan tipe rumah dengan harga di bawah Rp 1 miliar terus meningkat setelah pemilu.

 ’’Para pengembang menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Mereka meluncurkan produk dengan luasan tanah yang lebih kecil sehingga harga terjangkau,’’ tuturnya. (res/c14/hep)

Tags

Terkini

Update Harga Perak Hari Ini Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB