SURABAYA, Jawa Pos – Hari Raya Idul Adha yang identik dengan aktivitas memasak jelas akan meningkatkan permintaan liquefied petroleum gas (LPG) alias elpiji. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V memastikan ketersediaan elpiji di Jawa Timur (Jatim).
Baik elpiji subsidi maupun nonsubsidi. Unit Manager Communication & CSR MOR V Rustam Aji menyatakan, konsumsi harian normal elpiji 3 kilogram di wilayahnya berkisar 3.800 metrik ton (MT). Bulan ini, angka tersebut diprediksi naik sekitar 5 persen karena Idul Adha jatuh pada 11 Agustus.
’’Konsumsi naik meskipun tidak signifikan. Menjadi sekitar 4.000 MT per hari,’’ ujarnya kemarin (5/8). Kendati demikian, Pertamina MOR V mengoptimalkan stok pada enam depot dan kilang elpiji serta seluruh SPPBE Jatim. Untuk memudahkan pelanggan, Rustam juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga penyalur elpiji agar aliran distribusi hingga ke end user terjamin.
’’Di Jatim, saat ini ada 620 agen dan 24.700 pangkalan elpiji 3 kilogram,” terangnya. Menurut Rustam, konsumsi elpiji sebenarnya baru saja normal. Sebab, pada momen Ramadan dan Idul Fitri lalu, rata-rata konsumsinya naik hingga 7 persen. Lonjakan tertinggi terjadi pada hari kedua Lebaran yang mencapai 21 persen jika dibandingkan dengan hari biasa. (ell/c18/hep)