METROPOLITAN - Jajanan tempo dulu atau jajanan kampung saat ini sedang naik daun. Dikreasikan sedemikian rupa agar rasa dan tampilan semakin menggugah selera. Terlebih dengan campuran saus dan pilihan isian, menjadi salah satu cara agar menarik minat pembeli. Seperti Indra. Salah seorang pembuat jajanan berbahan baku aci atau tepung sagu yang kemudian digoreng atau biasa disebut cireng. Ditemui di rumahnya di kawanan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Indra menceritakan awal mula ia mencoba cireng yang ia jajakan. ”Awalnya sih saya buat cireng biasa dengan saus rujak. Tapi ke sini saya lihat dari internet dan tv ada rasa dan saus ini-itu. Jadi saya coba,” katanya. Indra saat ini sudah membuat cireng dengan isi ayam pedas, daging kecap dan miks sayur berisi wortel dan jagung. Selain itu, Indra juga menyiapkan saus racikannya yang memiliki tingkat kepedasan yang berbeda. ”Karena penikmat ada yang suka pedas, ada yang nggak. Jadi untuk saus, kita bedain,” ujarnya. Indra menjual cirengnya seharga Rp15 ribu per boks berisi enam cireng. ”Dengan harga segitu, dan pilihan saus, saya rasa cocok di kantong,” jelasnya. Indra juga mengaku usaha yang digeluti hampir sempat berhenti karena pandemi. Tapi saat ini Indra mampu bertahan. Namun, omzetnya tidak seperti sebelum pandemi. ”Iya, pandemi kemarin bikin sabar, dan alhamdulillah bisa,” tutupnya. (cr1/c/els/run)