bisnis

Industri Rumahan Tempe di Bogor Butuh Mentor Usaha

Selasa, 11 Agustus 2020 | 19:01 WIB

METROPOLITAN - Indu­stri rumahan tempe di Ke­lurahan Balumbangjaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, diterpa berbagai kendala. Seperti yang dia­lami produsen tempe, Su­rono. Sudah 24 tahun mem­buat tempe, ia merasa usa­hanya sulit menembus pasar modern. Padahal, setiap hari ia bisa mempro­duksi 40 kilogram tempe. Selama ini, bapak tiga anak itu harus mengolah tempe sampai menjualnya sendiri ke pasar tradisional. Ia mengaku tidak mampu mem­bayar pegawai sehingga se­muanya harus dikerjakan sendiri. ”Saya produksi tem­penya dari jam satu siang. Nanti saya bawa ke pasar jam dua malam. Itu setiap hari,” katanya saat ditemui Metro­politan, kemarin. Surono menyadari ketidak­mampuannya menembus pasar tempe yang lebih mo­dern karena terkendala mo­dal, persaingan dan peng­etahuan. Sehingga ia me­rasa perlu mentor usaha. Walaupun masuk beberapa perkumpulan pembuat tempe, ia merasa tidak ada pembinaan atau dukungan untuk mengembangkan produksi tempenya secara luas dan modern. ”Saya ma­suk ke beberapa perkum­pulan pembuat tempe, tapi di dalamnya masing-masing. Yang tahu ya sudah, dia bakal lebih maju tapi nggak merangkul,” katanya. Surono memiliki harapan pemerintah mau membim­bing dan membuka peluang para produsen tempe tra­disional. Misalnya dengan program-program gratis dan bantuan modal untuk men­jaga stabilitas produksi tempe. ”Saya berharap pe­merintah mendorong, mu­lai dari modal sampai pro­gram gratis. Apalagi kalau kita bisa sampai impor, kan bisa ikut bantu negara juga,” pungkasnya. (cr2/b/els/ run)

Tags

Terkini

Update Harga Perak Hari Ini Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB