METROPOLITAN - Jalan Raya Kemang-Sholeh Iskandar (Sholis) jadi lapak para penjual wajan jumbo. Lapak ini sudah ada sejak 1980-an. Berbagai ukuran wajan bisa ditemui di sepanjang Jalan Kemang-Sholis. Dari ukuran terkecil berdiameter 18 sentimeter (cm) hingga paling besar sekitar 1,5 meter (m). Edi, salah seorang pedagang wajan mengaku sudah berjualan selama 20 tahun. Biasanya, ia menerima wajan yang siap jual tanpa harus melakukan pengampelasan. ”Kalau dulu langsung jual. Sekarang, kita harus ampelas sendiri. Wajan yang terbuat dari pelat drum dan besi pelat baja itu dibanderol dengan harga variatif. Mulai dari Rp70.000 hingga Rp2.500.000 per buah. ”Harga tergantung ukuran dan bahan yang digunakannya,” terang Edi. Biasanya yang menggunakan bahan pelat drum punya harga lebih mahal karena dianggap lebih tebal dan awet. “Ukurannya kalau yang saya jual ada yang 18 cm itu Rp70 ribuan dan yang paling gede atau yang jumbo itu ukuran 1 meter lebih sesuai ukuran harganya Rp2.500.000,” katanya. Dengan ukuran yang berbeda, penggunaannya juga berbeda-beda. Untuk ukuran gede biasanya digunakan industri makanan atau produksi rumahan seperti pabrik kerupuk dan tahu. ”Atau buat bikin dodol pakai yang ukuran gede, ada juga yang ukuran 48 cm-an biasanya dipakai sama restoran rumah makan lainnya,” paparnya. Dalam sehari, Edi dapat menjual tiga sampai empat wajan dengan ukuran berbeda. Edi mengaku saat ini penjual wajan jumbo sudah mulai berkurang dari yang dulu hampir memenuhi emperan sisi jalan. “Dulu tuh sampai sebelah-sebelahan penjual wajan ini. Sekarang sudah beda, yang jual sudah berkurang tidak ramai lagi,” tandasnya. (mg5/feb/run)