bisnis

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Ditambah

Selasa, 3 Agustus 2021 | 18:30 WIB

METROPOLITAN - Pemerin­tah terus berupaya membangun infrastruktur pendukung penguatan eko­sistem kendaraan bermotor listrik. Salah satunya dengan memperbanyak layanan charging station atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Termasuk charging station untuk motor listrik dengan durasi pengi­sian kilat. Perkembangan penguatan ekosistem kendaraan ber­motor listrik itu disampaikan Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Industri Energi dan Material (TIEM) Eniya Lis­tiani Dewi dalam diskusi Energi Baru dan Terbarukan Indonesia secara virtual Ka­mis (29/7). Ia mengatakan, ekosistem kendaraan listrik tujuannya untuk mengurangi emisi karbon. “Kalau udara­nya bersih, kita semua sehat. Pagi ini kita bahas soal eko­sistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai,” tu­turnya. Eniya mengatakan BPPT bersama mitranya akan terus memperbanyak keberadaan charging station untuk ken­daraan listrik. Ia mengatakan bahwa inovasi charging sta­tion sudah berhasil dikelu­arkan BPPT sejak 2018 lalu. Saat itu dipasang di kantor BPPT di Serpong dan Jalan Thamrin, Jakarta. Kemudian pada 2020 di­bangun charging station di Bandung. Sementara pada 2020 rencana pembangunan charging station tertunda karena pandemi Covid-19. “Pada 2021 kita akselerasi lagi untuk membangun dua lagi (charging station, Red) di MT Haryono dan Lenteng Agung,” katanya. Keduanya dibangun di Ja­karta. Sehingga semakin memperluas titik pengisian energi untuk kendaraan list­rik. Ia berharap ke depan bisa semakin banyak di­bangun charging station di tempat atau daerah lainnya. Eniya mengatakan saat ini sudah ada charging station tipe AC dengan kapasitas pengisian setrum mencapai 22 KW. Termasuk layanan charging station untuk ken­daraan roda dua. Sehingga bisa mendukung motor list­rik yang sudah mulai dipro­duksi. Selain itu, Eniya mengata­kan bahwa teknologi pengi­sian listrik untuk motor ter­sebut sudah berkembang pesat. “Karena chargingnya menjadi lebih cepat. Hanya sekitar 30 menit,” katanya. Tidak perlu empat sampai lima jam seperti yang ada seperti sekarang ini. Men­urutnya konsumen yang membutuhkan stasiun pengi­sian energi untuk kendaraan listrik sudah semakin ba­nyak. Sebab, kendaraan list­rik banyak digunakan oleh sejumlah armada taksi kon­vensional maupun taksi on­line. Selain itu juga banyak masyarakat yang sudah me­miliki kendaraan listrik. Selain itu Eniya mengatakan sumber listrik yang diguna­kan harus juga ramah ling­kungan. Diantaranya adalah komitmen pemerintah membangun pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan dengan ka­pasitas mencapai 38 giga watt pada 2035 nanti. Hilmi Se­tiawan. (jp/feb/run)

Tags

Terkini

Update Harga Perak Hari Ini Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB