METROPOLITAN - Harga emas diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan tahun ini. Karena itu, investasi pada instrumen emas cukup direkomendasikan di 2023.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan harga emas ini akan menyentuh level tertinggi pada semester dua tahun ini.
”Emas prospeknya bagus dan bisa mencapai level tertinggi di US$ 2.100/troy ounce. Kalau semester pertama atau Januari ini akan menyentuh US$ 1.900,” katanya saat dihubungi, Kamis (12/1). Ibrahim mengatakan, kenaikan harga emas ini sejalan dengan penguatan dolar AS yang indeksnya terus bergerak dari 112 ke 155.
”Selain itu tak ada lagi ekspektasi kenaikan pada suku bunga acuan bank sentral,” ujarnya.
Kemudian angka inflasi masih di atas 3%. Nah hal ini membuat emas menjadi safe haven untuk para pelaku pasar.
Kemudian masalah geopolitik di Semenanjung Laut China Selatan dan Korea juga akan memanas. Hal itu disebut akan menjadi masalah baru pada perekonomian di Asia.
Apalagi jika terjadi sanksi-sanksi yang akan mengganggu perekonomian sehingga membuat lambat.
”Mencuatnya geopolitik ini akan membuat harga emas terbang,” jelasnya. Ia menjelaskan harga emas kini kembali mendekati level tertinggi tujuh bulan pada hari Selasa.
Sebab pasar menunggu lebih banyak isyarat pada kebijakan moneter AS dari pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang akan datang, serta data inflasi utama.
Menurutnya, harga emas batangan membukukan kenaikan kuat dalam beberapa sesi terakhir, di tengah meningkatnya optimisme atas potensi perlambatan kenaikan suku bunga AS.
Pembacaan inflasi untuk November, serta tanda-tanda pendinginan di pasar pekerjaan, tampaknya menunjukkan bahwa tekanan harga di ekonomi terbesar dunia telah mencapai puncaknya, sehingga membutuhkan sikap yang kurang hawkish dari The Fed. (dtk/eka/run)