SURABAYA, Jawa Pos – PT Barata Indonesia (Persero) kembali mengekspor komponen turbin pembangkit listrik. Kali ini produk yang diekspor adalah jenis low-pressure inner casing (LPIC). Komponen yang dihasilkan pabrik komponen turbin, divisi pembangkit, di Cilegon itu dikirim ke Australia.
Direktur Utama Barata Indonesia Oksarlidady Arifin mengatakan, komponen pembangkit listrik buatan anak negeri tersebut akan digunakan untuk upgrading capacity pembangkit listrik AGL Energy berkapasitas 2.210 MW. ”Pembangkit itu menyumbang sekitar 30 persen pasokan kebutuhan listrik di Victoria, Australia,” tuturnya kemarin (30/7).
Dady bertekad untuk terus meningkatkan ekspor komponen pembangkit listrik. Selain komponen turbin, Barata Indonesia rutin mengekspor komponen kereta api (bogie). Negara tujuannya adalah Meksiko dan Kanada. ”Kami berharap ekspor komponen turbin bisa rutin juga seperti bogie dan mampu menjadi salah satu tulang punggung Barata Indonesia,” terangnya.
Selain mengekspor LPIC, kemarin Barata Indonesia mengekspor komponen pembangkit listrik lain. Yakni, condenser. Komponen itu dikirim ke Rusia. Barata Indonesia mengerjakan condenser milik Nizhnekamskneftekhim (member of TAIF Group).
Proyek tersebut dikerjakan sejak September. Sebelum mengekspor komponen pembangkit listrik ke Australia dan Rusia, Barata Indonesia lebih dulu mengirimkan produk serupa ke berbagai negara lain. Yakni, condenser & LP outer casing ke Brasil, Argentina, dan Pakistan. Komponen blade ring ke Pa nama, Argentina, Brasil, dan Pakistan. Juga, inner casting ke Bangladesh dan combustion chamber ke Taiwan. (car/c12/hep)