METROPOLITAN - Pemerintah berencana mencabut status pandemi Covid-19 tahun depan.
Sehingga masyarakat kembali pada kehidupan normal seperti sebelum pandemi menyerang.
Meski begitu, pembelajaran berbasis online ke depan diperkirakan masih tetap digandrungi masyarakat.
Seperti diketahui, selama pandemi Covid-19 banyak kegiatan masyarakat yang terganggu.
Di antaranya adalah layanan pendidikan, termasuk perkuliahan.
Sejumlah kampus terpaksa menjalankan pembelajaran secara online untuk mencegah penularan wabah Covid-19.
Rektor Universitas Terbuka (UT), Ojat Darojat, mengatakan, adanya pandemi Covid-19 ditambah Revolusi Industri 4.0 memengaruhi proses perkuliahan.
Banyak kampus menjalankan kuliah secara virtual atau online untuk mencegah penularan Covid-19.
Lantas bagaimana ketika nanti pandemi Covid-19 sudah dihapus? ’’Saya kira mahasiswa tidak akan mundur ke belakang,’’ kata Ojat usai peluncuran kendaraan registrasi keliling di Kampus UT Tangerang Selatan, Banten, pada Rabu (28/12).
Menurut Ojat, saat ini banyak anak-anak muda yang menggandrungi tren perkuliahan berbasis online.
Itu bakal menjadi tren perkuliahan masa depan.
Kondisi tersebut didukung dengan semakin banyaknya platform pendidikan berbasis online yang dikeluarkan lembaga pendidikan di dalam maupun luar negeri.
Sehingga mahasiswa atau masyarakat memiliki pilihan sumber belajar yang semakin banyak. Sebagai pemain lama di layanan perkuliahan online, Ojat mengatakan bahwa lembaga pendidikan yang membuka perkuliahan itu bukan sebagai pesaing.
’’Kami jadikan mereka sebagai mitra,’’ katanya. Ia menuturkan, semakin banyak layanan pendidikan tinggi berbasis online, maka masyarakat bakal diuntungkan.