Rabu, 22 Maret 2023

Langganan Juara MTQ Internasional, Ini Perjuangan Ayu Fajar Lestari Belajar Al Quran

- Rabu, 8 Februari 2023 | 19:28 WIB
Mahasiswa penyandang tunanetra Ayu Fajar Lestari menjadi langganan juara MTQ tingkat Internasional. (Iqbal Syahroni/Radar Kediri/Jawapos)
Mahasiswa penyandang tunanetra Ayu Fajar Lestari menjadi langganan juara MTQ tingkat Internasional. (Iqbal Syahroni/Radar Kediri/Jawapos)

METROPOLITAN.id - Keterbatasan bukanlah halangan untuk menjadi juara. Itulah yang ditunjukkan mahasiswa asal Kediri, Ayu Fajar Lestari. Meskiseorang penyandang tunanetra yang mampu menorehkan prestasi hingga tingkat internasional.

Saat ini Ayu Fajar Lestari kuliah di Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri. Sejak lahir, Ayu mempunyai keterbatasan fisik pada penglihatannya.

Keluarganya berasal dari kalangan yang sangat sederhana. Ayahnya, Muhammad Rokhim dan ibunya, Lilik Yulaikah, sehari-hari hanya berjualan nasi pecel.

Baca Juga: Daftar Kurikulum Merdeka Bisa lewat Platform Merdeka Mengajar

Meski demikian, Ayu gigih berjuang. Salah satu prestasinya adalah meraih juara 2 Musabaqah Hifzh Al-Qur'an (MHQ) kategori 30 juz pada 107's Family Quranic Competition di Nigeria tahun 2022.

Minat Ayu mempelajari Al-Qur'an dimulai sejak usia 3,5 tahun. Suatu ketika, ia mendengar teman-temannya berangkat mengaji ke Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) yang tidak jauh dari rumahnya. Ayu merasa ingin seperti teman-temannya.

Kedua orang tuanya berusaha mendukung niat belajar Ayu meskipun mengalami keterbatasan.

Baca Juga: Program Praktisi Mengajar Dibuka Bulan Ini, Prilly Latuconsina dan Dian Sastro Pernah Ikutan

"Waktu itu saya juga ingin seperti teman-teman saya. Ibu saya mencoba mengenalkan Al-Qur'an. Jadi saya sudah dikenalkan dengan Juz Amma di umur 3,5 tahun. Jadi mulai umur 3,5 tahun saya mulai benar-benar menghafal Al-Qur'an," terang Ayu dikutip dari situs Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemdikbud, kemarin

Anak pertama dari dua bersaudara ini rutin mendengarkan bacaan Al-Qur'an yang dibacakan oleh almarhum neneknya. Walaupun almarhumah neneknya masih terbata-bata, Ayu diajarkan tidak hanya hafalan ayat saja tetapi nomor ayat dan lafal.

Ayu pertama kali mengikuti lomba di usia 5 tahun. Saat itu, ia sudah mengikuti lomba tartil Qur'an. Namun, selang dua tahun kemudian, Ayu mendapatkan cobaan. Ia mengalami tumor pada matanya dan menjalani operasi, karena hal itu dirinya berhenti sekolah selama setahun.

Baca Juga: Gegara Banyak Petani Gagal Panen Harga Komoditas di Plaza Bogor Meroket

Tak putus semangat, perjuangannya berlanjut saat ia menimba ilmu di Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo. Ayu mengasah kemampuannya bersama Ustad, Ustadzah, dan teman-temannya. Bahkan, Ayu sempat latihan melalui telepon bersama teman-temannya.

Di tahun 2012, Ayu menyempurnakan hafalan Al-Qur'an di Pondok Pesantren Al-Baqoroh, Kediri dengan bimbingan pengasuh pondok pesantren tersebut. Kegigihan Ayu menghasilkan beragam prestasi.

Halaman:

Editor: Fadlya El'Arsya

Sumber: Puspresnas

Tags

Terkini

X