METROPOLITAN - Hilangnya nilai budaya serta permainan tradisional akibat tergerus zaman, puluhan siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kecamatan Ciampea menggelar Festival Kaulinan Urang Lembur di halaman Kantor Kecamatan Ciampea. Kegiatan itu itu sendiri didukung langsung Pemerintah Kecamatan Ciampea dan Dinas Budaya dan Pariwisata ( Disbudpar) Kabupaten Bogor. Kasie Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Bogor Eli Karim memaparkan, kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian budaya dan permainan tradisional. “Berbagai tarian dan permain tradisional ditampilkan, antara lain, permainan ular-ularan, kucing kucingan, congklak, yoyo dan lain sebaganya,” beber dia. Tak hanya ditampilkan, permainan ini juga mencari para jawara. Para pemenang akan mendapatkan kesempatan tampil di tingkat Provinsi Jawa Barat. “Mereka yang menjadi juara akan kami kirim ke Bandung, untuk mewakili Kabupaten Bogor dalam kegiatan ini,” jelasnya lagi. Sementara itu, Camat Cimapea Entis Sutisna menambahkan, mendukung penuh kegiatan seperti ini. Dirinya tak menampik jika digitalisasi permainan sudah menggerus bahkan menyingkirkan permainan tradisional yang sarat akan makna. “Sebetulnya permainan tradisional lebih banyak manfaatnya, lebih melatih psikomotorik anak – anak karena melibatkan mereka secara langsung. Tapi perkembangan teknologi tak bisa dibendung,” imbuhnya. Perserta Kegiatan Salma (15) mengaku kegiatan ini mengingatkan pada masa kecil. Tentu dengan kegiatan ini bisa membuat para siswa siswi khususnya anak-anak kembali untuk menjaga tradisi permainan tradisional dan budaya Sunda. ”Karena kan sekarang mah banyak Hp jadi kaya anak anak sekarang gak inget lagi permainan dulu.”pungkasnya.(khr/b/suf)