METROPOLITAN - DRAMAGA - Penertiban Alat Peraga kampanye (APK) yang dilakukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor yang dijadwalkan mulai Minggu (9/12), dinilai arogan oleh pengurus partai politik dan tim sukses calon legislatif (caleg). Sebab, penertiban yang melibatkan unsur Satpol PP, Dishub dan aparat kepolisian tanpa dilalui dengan sosialisasi, bahkan menjurus tebang pilih. Tim Pemenangan calon anggota DPR RI, Ilham Permana Kecamatan Dramaga, Panji Wiguna mengatakan, tahapan dan sosialisasi penertiban APK sangat minim. Bahkan dirasakan kurang adil jika hanya menertibkan beberapa caleg, apalagi tidak serentak di laksanakan. ”Kalau sesuai aturan dan memang melanggar kami akan ikut saja,” ketus Panji. Hal senada di jelaskan Ketua PAC PPP Kecamatan Dramaga Wawan Gumelar. Menurutnya, penertiban APK jelas sangat merugikan, karena dilakukan dengan tahapan yang kurang maksimal. Seharusnya sebelum melakukan penertiban terkebih dahulu dilakukan sosialisasi yang masif. Jangan sudah terpasang baru digelar penertiban dengan berlindung pada aturan semata, sementara tahapan sosialisasinya kurang optimal. Terpisah, Ketua PK Golkar Kecamatan Dramaga, Yadi mengungkap, belum pernah menerima surat edaran perihal penertiban APK. ”Belum tahu ada edaran penertiban,” tuturnya. Demikian juga disampaikan Mohamad Jaya Ketua PAC PDIP Dramaga. (kmg/b/suf)