METROPOLITAN - Diduga akibat korsleting listrik, Pondok Pesantren Bainatul Amsor di Kampung Sinarjaya, RT 04/04, Desa Sibanteng, Leuwisadeng, terbakar.
Api diduga berasal korsleting listrik dari handphone (hp) milik santri yang sedang dicas di lantai dua pondok pesantren tersebut. Beruntung, api tidak merambat ke bangunan lain.
”Api diduga berasal dari hp milik santri lagi dicas di lantai atas,” ungkap saksi, Ahmad Nur Murtako.
Saat kejadian, Ahmad menuturkan, hanya ada empat santri yang ada di pondok pesantren tersebut.
Namun, keempat santri itu sedang tidak berada di lokasi kejadian.
”Saat itu santri sedang berada di rumah warga karena ada yang tahlilan,” katanya.
Sementara itu, Danru Damkar Sektor Leuwiliang Refgie Raullian mengatakan, kebakaran tersebut terjadi diduga akibat adanya hubungan pendek arus listrik.
”Dari keterangan tiga santri di pondok pesantren itu, ada hp yang sedang dicas, kemudian terjadi korsleting listrik,” terangnya.
Refgie mengaku pihaknya menerjunkan dua mobil pemadam kebakaran dan 12 personel dari sektor Leuwiliang untuk melakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi kejadian.
”Api dapat dipadamkan sekitar satu jam kemudian.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Hanya saja satu bangunan pondok pesantren beserta isinya hangus terbakar.
Karena sebagian santri saat itu sedang tahlilan di rumah warga,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sibanteng Didin Hapidudin langsung mengumpulkan warga untuk melakukan musyawarah, dihadiri para tokoh masyarakat dan juga dua personel Satpol PP Kecamatan Leuwisadeng.