
CISARUA - Banjir bandang yang pernah terjadi di Desa Batu Layang, Kecamatan Cisarua, pada awal aprillalu dan menggerus jembatan. Hingga kini masih menyisakan pekerjaan rumah yang harus dibenahi. Jembatan tersebut masih belum diperbaiki,hanya saja ada rawayan sementara yang terbuat dari bambu dan hanya bisa dilewati pejalan kaki.
Kepala Desa Batulayang, Iwan Setiawan ada sekitar 800 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 2500 jiwa yang bergantung pada jembatan tersebut untuk akses transportasi penyebrangan.
"Sampai kini kondisinya masih belum diperbaiki,padahal sudah banyak yang datang dari pihak pemkab Bogor melihat jembatan itu. Kami juga sudah mengajukan jembatan sementara atau bally,tapi belum terlaksana sampai sekarang," ungkap Iwan.
Sebetulnya, lanjut dia, ada tiga jembatan yang tersapu banjir bandang yang terjadi secara bersamaan. Diantaranya adalah jembatan Acret, Kampung Ipis dan Ar -raudoh. "Dari tiga jembatan tersebut,belum satupun yang diperbaiki,padahal warga sangat membutuhkannya," papar dia. Menjawab kepentingan warga tersebut,sambungnya, pihak desa dan warga bergotong royong memperbaiki dengan kondisi ala kadarnya. Saat ini sedang dipasang bronjong .
Upaya bantuan juga dilaksanakan Babinsa Batulayang Serda Subagyo. Dia mengatakan,ketika banjir berlangsung,pihak Koramil Cisarua sudah turun ke lokasi dan membantu masyarakat yang saat itu kebingungan memperbaiki jembatan. "Kami mengupayakan bantuan semampu kami,sehingga ada juga yang mau kasih bronjong untuk penahan tebingan sungai," tagas dia.
Pengawas UPT Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah Ciawi Yanto menjelaskan, pada hari pertama terjadinya banjir, pihak UPT JJ sudah turun ke lokasi untuk melihat kondisi jembatan. "Kemungkinan besok (hari ini, red) Kepala UPT JJ wilayah Ciawi akan datang ke lokasi untuk tindak lanjut," ujarnya.
Terpisah,Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Bogor Dede Armansyah mengungkapkan, pihak BPBD sudah koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor."Kami sudah koordinasi dengan PUPR,responnya cukup baik,meskipun putusnya jembatan itu karena bencana,tapi leading sektor untuk kontruksi memang ada di PUPR," ungkapnya.
(ash/b/suf)