METROPOLITAN - Sejumlah ruas jalan milik Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bogor di kawasan Cisarua, Puncak, banyak yang rusak dan berlubang di awal tahun. Di antaranya Jalan Alternatif Puncak, Desa Cidokom—Desa Citeko.
Kondisi jalan Pemda Kabupaten Bogor itu membahayakan, banyak lubang serta kondisi jalan yang ambles. Menurut warga setempat, Oding, banyak pengendara roda dua yang baru pertama kali melintasi jalan rusak dan berlubang tersebut mengalami kecelakaan.
”Apalagi di saat memasuki musim hujan seperti ini, jalan alternatif penghubung Megamendung—Cisarua, Puncak, itu kondisinya semakin membahayakan. Banyak lubang yang tertutup air yang kerap tidak disadari pengguna jalan,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, banyak sepeda motor yang oleng setelah menghantam lubang di jalan tersebut. Beruntung tidak terjadi kerusakan fatal dan masih bisa mengendalikan motornnya. ”Iya baru lewat sini. Tadi hajar lubang. Kaki keseleo dikit,” imbuhnya.
Kondisi jalan Kabupaten Bogor yang rusak itu sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir. Kerusakan jalan semakin parah di awal 2023. Hal sama dikatakan pemilik warung di RT 03/03, Kampung Citeko, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Robiah.
Selain rusak, jalan yang sudah lama tidak ada perbaikan seringkali pengendara tergelincir saat melintas. ”Jalan ini sudah lama rusak, hingga kini belum ada perbaikan dari pemerintah. Jalan Alternatif Puncak Cisarua ini banyak dilintasi wisatawan untuk melintas bila kemacetan panjang. Begitupun sama warga setempat berangkat ke pasar maupun pulang,” keluhnya.
Banyak kondisi jalan yang rusak dan berlubang ini tidak tersentuh perhatiannya dari pemerintah. Bila hujan, air menggenangi hingga 50 sentimeter. Bukan jalan saja yang rusak, tetapi saluran air drainase itu tertutup tanah. ”Belum terlihat realisasi adanya perbaikan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Wilayah ll Ciawi, bahkan tidak ada aparatur pemerintah yang melihat kondisi ini,” tandasnya. (jal/suf/run)