Selasa, 28 Maret 2023

Awal Tahun, Jalan Alternatif Puncak Banyak yang Rusak

- Kamis, 5 Januari 2023 | 13:01 WIB
BERKUBANG: Seorang pengendara motor melintas di Jalan Alternatif Puncak, Desa Cidokom—Desa Citeko yang berkubang.
BERKUBANG: Seorang pengendara motor melintas di Jalan Alternatif Puncak, Desa Cidokom—Desa Citeko yang berkubang.

METROPOLITAN - Sejum­lah ruas jalan milik Pemerin­tah Daerah (Pemda) Kabu­paten Bogor di kawasan Ci­sarua, Puncak, banyak yang rusak dan berlubang di awal tahun. Di antaranya Jalan Alterna­tif Puncak, Desa Cidokom—Desa Citeko.

Kondisi jalan Pemda Kabupaten Bogor itu membahayakan, banyak lubang serta kondisi jalan yang ambles. Menurut warga setempat, Oding, banyak pengendara roda dua yang baru pertama kali melintasi jalan rusak dan berlubang tersebut menga­lami kecelakaan.

”Apalagi di saat memasuki musim hujan seperti ini, jalan alternatif penghubung Me­gamendung—Cisarua, Puncak, itu kondisinya semakin mem­bahayakan. Banyak lubang yang tertutup air yang kerap tidak disadari pengguna jalan,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, banyak se­peda motor yang oleng sete­lah menghantam lubang di jalan tersebut. Beruntung tidak terjadi kerusakan fatal dan masih bisa mengendali­kan motornnya. ”Iya baru lewat sini. Tadi hajar lubang. Kaki keseleo dikit,” imbuhnya.

Kondisi jalan Kabupaten Bogor yang rusak itu sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir. Kerusakan jalan se­makin parah di awal 2023. Hal sama dikatakan pemilik warung di RT 03/03, Kampung Citeko, Desa Citeko, Kecama­tan Cisarua, Robiah.

Selain rusak, jalan yang sudah lama tidak ada perbaikan sering­kali pengendara tergelincir saat melintas. ”Jalan ini sudah lama rusak, hingga kini belum ada per­baikan dari pemerintah. Jalan Alternatif Puncak Cisarua ini banyak dilintasi wisatawan untuk melintas bila kemace­tan panjang. Begitupun sama warga setempat berangkat ke pasar maupun pulang,” keluh­nya.

Banyak kondisi jalan yang rusak dan berlubang ini tidak tersentuh perhatiannya dari pemerintah. Bila hujan, air menggenangi hingga 50 sen­timeter. Bukan jalan saja yang rusak, tetapi saluran air drai­nase itu tertutup tanah. ”Belum terlihat realisasi adanya perbaikan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Wilayah ll Ci­awi, bahkan tidak ada apara­tur pemerintah yang melihat kondisi ini,” tandasnya. (jal/suf/run)

Editor: admin metro

Tags

Terkini

X