METROPOLITAN - Warga Kampung Iwul, Desa Iwul, Kecamatan Parung, melakukan aksi demo dan menutup jalan yang menjadi akses penghubung Desa Jabonmekar. Sebab, sampai saat ini tuntutan warga soal perluasan lahan pemakaman tak pernah digubris pihak pengembang perumahan. ”Yang jelas, lokasi pembangunan perumahan berada di RW 02. Dan aksi ini dilakukan meminta kebijakan perluasan lahan makam sejak 2018 tak pernah digubris,” kata koordinator aksi, Zarkasih. Ia menjelaskan luas area makam awalnya 1.000 meter lebih dan meminta tambahan perluasan. Sehingga lahan tersebut ke depannya supaya bisa digunakan juga oleh warga perumahan. ”Sejak 2018, kami layangkan surat permohonan. Baru dibalas 2021 tapi kami tolak karena sudah tak berlaku dan terlalu lama,” tegas Zarkasih. Selain itu, ia mengaku untuk akses jalan meminta surat dari perusahaan karena salah satu akses warga sekitar jangan sampai diklaim pihak perumahan. ”Permohonan surat juga sampai saat ini belum dikeluarkan. Bahkan, akibat proyek perumahan ada penyempitan sungai, yang dulu empat meter lebih sekarang hanya dua meter,” ujarnya. Kedatangan masyarakat menuntut perusahaan menyelesaikan kewajibannya seperti turap. Sebab, hal itu sangat berdampak terhadap lingkungan yang sangat terasa. ”Kalau tuntutan kami belum direalisasi, warga akan melakukan aksi protes. Baik secara damai dan keras. Dan akan menutup akses jalan sementara,” tegas Zarkasih. Sementara itu, Kades Iwul Nasim Setiawan menambahkan, kedatangan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya yang belum direalisasi pengembang perumahan. ”Orasi ini terkait perluasan lahan makam, jalan, turap yang sampai saat ini beberapa poin, baik jalan penghubung desa baru secara lisan,” jelasnya. Nasim menuturkan, pihak desa sedang melakukan negosiasi dengan pengembang. Sebab, masalah mencuat akibat adanya pengerukan lahan tanpa komunikasi dengan masyarakat. ”Intinya kurang komunikasi. Makanya kami hadir untuk menyelesaikan polemik dan kami akan sampaikan aspirasi warga ke pihak pengembang perumahan,” pungkasnya. (mul/c/els/run)