METROPOLITAN - Jembatan gantung penghubung Desa Kertajaya, Kecamatan Rumpin, dengan Desa Dago, Kecamatan Parungpanjang, merupakan salah satu akses penting bagi masyarakat di dua kecamatan untuk beraktivitas. Pantauan di lokasi, kondisi akses jembatan tersebut sudah rapuh dimakan usia. Kondisi batangan besi yang sudah menua pun sudah tidak beraturan. Terlebih di saat musim hujan, jembatan gantung tersebut mengancam keselematan warga. ”Ini jembatan memang sudah rusak. Kalau dibiarkan begini, kayaknya tidak lama lagi akan minta tumbal,” ucap Fauzi, salah seorang pengguna jembatan. Warga sekitar, Udin, menyebut jembatan itu dulunya terbuat dari kayu. Namun, direnovasi menggunakan pelat besi dan sling. Untuk perawatan memang setiap bulan karena sudah mulai berkarat. ”Kita sering gotong royong merawat jembatan ini. Dilas oleh warga untuk perawatan,” terang Udin. Kepala Desa Kertajaya Rudi Jaya membenarkan jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Karehkel, Desa Kertajaya, dengan Desa Dago, Kecamatan Parungpanjang, sudah mulai rusak. ”Jembatan itu dibangun pada 2014. Hingga kini memang belum ada perbaikan,” terang Rujit, sapaan akrabnya. Rujit menyebut jembatan dengan panjang sekitar 70 meter dan lebar 1 meter itu memang salah satu akses utama bagi masyarakat di Kecamatan Parungpanjang dan Rumpin. ”Batangan besi sudah mulai rapuh. Kita akan usulkan di tahun ini agar bisa direalisasi secepatnya,”pungkas Rujit. (mul/suf/run)