METROPOLITAN - Proyek tender di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) berupa rekonstruksi ruas Jalan Janala—Lebakwangi diduga tidak maksimal. Pasalnya, baru beberapa hari rampung, sudah ada beberapa titik betonisasi jalan yang retak memanjang dan dalam. Dari papan proyek yang terpampang, proyek rekonstruksi jalan tersebut menelan biaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor hampir Rp4 miliar. Proyek tersebut dikerjakan penyedia jasa CV Pesona Duta Karya dengan konsultan pengawas PT Nasuma Putra, selama 120 hari kerja dan berdasarkan SPMK dimulai 13 Juni 2022. ”Paling baru seminggu jalan ini dibeton tapi sudah banyak yang retak dalam dan tembus memanjang. Padahal ini belum dilintasi kendaraan apa pun,” ungkap Yogi (43). Sementara itu, pengawas teknik dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Wilayah Leuwiliang, Oman, membenarkan adanya beberapa beton jalan yang retak memanjang. ”Sudah saya cek ke lokasi. Benar ada sekitar enam titik yang retak memanjang. Sudah kami catat dan berikan teguran ke pihak penyedia jasa agar diperbaiki lagi,” ungkapnya. Oman menambahkan, proyek tersebut masih berjalan dan sudah tentu menjadi sebuah tanggung jawab pihak kontraktor guna perbaikan. Pihaknya mengaku terus akan mengawasi dan mengawal proses kegiatan proyek tender tersebut. ”Volume kegiatannya sepanjang 860 meter, dengan sistem rabat beton. Sesuai SPMK, masih banyak waktu untuk dilakukan perbaikan. Ini masih bagian tanggung jawab kontraktor,”jelasnya. Sementara itu, Camat Rumpin Ade Zulfahmi berharap seluruh pekerjaan proyek tender di wilayah Kecamatan Rumpin dikerjakan secara baik, maksimal, serta profesional. Hal itu agar hasil pekerjaan tidak merugikan warga. ”Kami sifatnya hanya mengawasi secara umum. Karena kalau teknis itu ada di UPT Jalan atau di Dinas PUPR. Saya berharap semua dikerjakan dengan baik dan hasil yang baik,” pungkasnya. (sir/suf/run)