METROPOLITAN - Setelah pemerintah mengonversi jaringan TV analog ke digital, banyak masyarakat yang masih kebingungan karena siaran TV mendadak tidak bisa diakses. Salah satunya warga di Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin. ”Masyarakat dibuat kaget. Bahkan saya mau menyalakan TV tidak ada gambarnya, yang ada tampilan seperti semut,” kata Badrudin, warga Kampung Leuwiranji, RT 06/02, kepada Metropolitan, kemarin. Ia menuturkan, hingga kini masyarakat tidak ada yang punya alat untuk mengakses siaran tersebut atau set top box. ”Hampir semua di wilayah Leuwiranji tidak mendapat siaran dari semalam. Hanya ada lima stasiun TV, sisanya sudah hilang,” jelasnya. Jika memang ada pergantian jaringan, ia berharap ada bantuandari aparat terkait agar memudahkan masyarakat. ”Set top box juga kami baru dengar, dan masyarakat belum ada yang mendapatkan subsidi dari pemerintah,” katanya. Sementara itu, Kepala Desa Sukamulya Ihwan Nur Arifin mengungkapkan untuk data penerima bukan usulan dari desa, melainkan langsung dari Dinas Sosial (Dinsos) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor. ”Kalau ke desa hanya pemberitahuan saja dan kita hanya mengantarkan penerima set top box saja di wilayah desa. Ada 200 warga kurang mampu mendapatkan bantuannya,” kata Iip, panggilan akrabnya. Iip juga menegaskan terkait pemakaian analog ke digital sudah diumumkan jauh hari. Sementara, dari desa belum ada petunjuk pengadaan set top box. ”Karena yang mendapatkan bantuan itu hanya warga miskin saja dan datanya dari Kemensos,” pungkasnya. (sir/ suf/run)