Kamis, 8 Juni 2023

Saluran Irigasi 8 Tahun Jebol namun Tak Kunjung Diperbaiki, 40 Hektare Sawah di Rumpin Alami Kekeringan

- Rabu, 29 Maret 2023 | 21:18 WIB
Saluran irigasi yang jebol dan belum diperbaiki bikin 40 hektare sawah di Rumpin alami Kekeringan. (Mulya/Metropolitan)
Saluran irigasi yang jebol dan belum diperbaiki bikin 40 hektare sawah di Rumpin alami Kekeringan. (Mulya/Metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Petani di Desa Leuwibatu, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, kini tengah resah.

Sebab, puluhan hektare sawah yang mereka punya alami kekeringan. Sebab saluran irigasi yang sedianya mengairi persawahan tak berfungsi akibat jebol sejak 8 tahun lalu.

Alhasil, para petani kini hanya bisa memanfaatkan air hujan untuk mengairi sawah dan hanya bisa panen padi sekali dalam setahun.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Polsek Rumpin Antisipasi Tawuran dan Pawai Sahur di Jalan

Sedangkan saat irigasi normal, para petani di Leuwibatu, Rumpin, bisa panen padi tiga kali dalam setahun.

"Sejak irigasi itu jebol, para petani hanya memanfaatkan air hujan. Biasanya panen tiga kali dalam satu tahun. Karena irigasi jebol, petani hanya panen satu kali dalam setahun," kata salah satu petani, Asmat saat ditemui di lokasi.

Asmat berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor segera memperbaiki saluran irigasi tersebut, yang normalnya bisa mengairi area persawahan seluar 40 hektare lebih.

Baca Juga: Ini Profil Singkat Humza Yousaf, Sosok Muslim Pertama yang Pimpin Skotlandia

"Saya juga berharap untuk segera ditangani dengan baik. Sehingga petani dari hasil panen akan berlimpah," tegas Asmat.

Sementara itu, Kepala Desa Leuwibatu H Muhamad Sidik membenarkan jebolnya saluran irigasi yang mengairi 40 hektare lahan persawahan di desanya.

Pemerintah Desa (Pemdes) Leuwibatu juga sudah beberapa kali mengusulkan perbaikan, namun hingga saat ini belum ada realisasi.

Baca Juga: Nggak Usah Ribet! Tukar Uang Lebaran Bisa via Online, Ini Cara dan Syaratnya

"Itu jebolnya sekitar 8 tahun lalu, sudah hampir 8 kali saya usulkan perbaikan. Tapi tetap saja tidak ada realisasi hingga saat ini," terang Abah Sidik sapaan akrabnya.

Menurutnya, para petani saat ini hanya bisa memanfaatkan air hujan untuk bercocok tanam.

Halaman:

Editor: Ryan Muttaqien

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X