Kamis, 1 Juni 2023

Ada Kasus Polio di Purwakarta, Dinkes Kota Bogor Lakukan Hal ini

- Jumat, 31 Maret 2023 | 14:23 WIB
ILUSTRASI Balai Kota Bogor. (Foto:Sandika/Metropolitan)
ILUSTRASI Balai Kota Bogor. (Foto:Sandika/Metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Sehubungan dengan ditemukannya kasus Polio di Purwakarta pada tanggal 14 Maret 2023, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor dr Sri Nowo Retno menyampaikan hal-hal berikut.

Poliomyelitis atau lebih dikenal dengan sebutan polio adalah salah satu penyakit yang menyerang sistem saraf dalam tubuh.

Polio adalah penyakit yang dapat menimbulkan kelumpuhan permanen pada penderitanya. Penyakit polio disebabkan oleh infeksi virus yang bernama poliovirus.

Baca Juga: Tangani Polio di Purwakarta, Bupati Anne Ratna Mustika bakal Tindak Lanjut Arahan Kemenkes

Virus polio yang ditemukan dapat berupa virus polio vaksin/sabin, Virus polio liar/WPV (Wild Poliovirus) dan VDPV (Vaccine Derived Poliovirus). VDVP merupakan virus polio vaksin/sabin yang mengalami mutasi dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Polio dapat menyerang pada usia berapa pun, tetapi polio terutama menyerang anak-anak di rentang usia 0 – 15 tahun.

Menurut dia, Polio menyebar melalui kontak orang ke orang. Ketika seorang anak terinfeksi virus polio liar, virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus. Ini kemudian dibuang ke lingkungan melalui feces di mana ia dapat menyebar dengan cepat melalui komunitas, terutama dalam situasi kebersihan dan sanitasi yang buruk. Masa inkubasi virus polio biasanya memakan waktu 3-6 hari, dan kelumpuhan terjadi dalam waktu 7-21 hari.

Faktor Risiko Kejadian Polio diantaranya : 

  1. Data cakupan imunisasi polio, di tingkat puskesmas, desa/kelurahan terjangkit dan desa/kelurahan sekitar beresiko selama 3-5 tahun terakhir, dan tata laksana rantai dingin vaksin.
  2. Status gizi masyarakat
  3. Daerah kumuh atau padat atau daerah pengungsi
  4. Mobilitas penduduk dari dan ke daerah endemis poliomyelitis
  5. Sensitivitas Surveilans AFP yang kurang baik
  6. Kontak adalah anak usia < 5 tahun yang berinteraksi serumah atau sepermainan dengan kasus sejak terjadi kelumpuhan sampai 3 bulan kemudian.

Baca Juga: Mencari Artis Inisial R Diduga Terlibat Kasus Korupsi Rafael Alun Trisambodo, KPK Bilang Begini

Ia menjelaskan, tidak ada obat untuk polio, yang ada hanya perawatan untuk meringankan gejala. Apabila sudah terkena Polio, tindakan yang dilakukan yaitu tatalaksana kasus lebih ditekankan pada tindakan suportif dan pencegahan terjadinya cacat, sehingga anggota gerak diusahakan kembali berfungsi senormal mungkin dan penderita dirawat inap selama minimal 7 hari atau sampai penderita melampaui masa akut.

Imunisasi merupakan tindakan yang paling efektif dalam mencegah penyakit polio.

Vaksin polio yang diberikan berkali-kali dapat melindungi seorang anak seumur hidup. Pencegahan penyakit polio dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberian imunisasi polio pada anak-anak.

Baca Juga: Hadapi Polio, Kabupaten Purwakarta Konsultasi dengan WHO

Indonesia menjadi 1 dari 11 negara South East Asia Regional Office (SEARO) yang berhasil menerima sertifikat Bebas Polio dari World Helath Organization (WHO).

Namun dalam rentang November 2022 sd Maret 2023 telah ditemukan kasus Polio di 2 daerah, salah satunya, Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.

Halaman:

Editor: Ryan Muttaqien

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X