Rudy Susmanto sebut HJB ke-541 Penuh Kesan

METROPOLITAN.id - Peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-541 menjadi peringatan yang penuh kesan bagi Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto, karena berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Sebab, peringatan HJB kali ini menjadi yang terakhir bagi kepala daerah baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Keduanya sama-sama menjabat di periode 2018-2023. Pelaksana tugas (Plt) Bupati Iwan Setiawan menutup masa jabatan di bulan Desember dan Gubernur Ridwan Kamil di bulan September.

Baca Juga: Daftar Penerima Penghargaan Tegar Beriman Award 2023 di HJB ke-541

Begitu pula bagi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin yang akan menghadapi masa purna tugas pada bulan April 2024.

Peringatan HJB kali ini pun mengusung tema "Tuntas, Harmonis, Makmur".

Baca Juga: Insiden Presiden Amerika Joe Biden Tersandung dan Jatuh Viral di Twitter, Begini Kondisinya Sekarang!

DPRD Kabupaten Bogor bersama pemerintah daerah setempat melaksanakan ritual rutin tahunan memperingati HJB, yakni menggelar Rapat Paripurna Istimewa di Gedung DPRD dengan dihadiri tokoh-tokoh Bogor.

"HJB tahun ini betul-betul menjadi momentum berharga untuk mempererat silaturahmi, karena dihadiri para tokoh Bogor baik yang masih aktif maupun sudah purna tugas," kata Rudy.

Baca Juga: Pro Player Min Naomi Ko Resmi Gabung Tim RRQ, Orang Myanmar Pertama di Indonesia

Ia kemudian meminta para tokoh pendahulu yang hadir memberikan pandangan kepada anggota DPRD dan jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor, sebagai bahan masukan untuk mewujudkan pembangunan daerah yang ideal.

"Kami berharap para penjabat terdahulu memberikan pandangan serta gagasan agar kami di DPRD ataupun eksekutif bisa bersama-sama mewujudkan cita-cita luhur memajukan Kabupaten Bogor," tuturnya.

Baca Juga: Pemkab Bogor Bakal Gelar Pelayanan Publik Cepat pada Puncak Peringatan HJB

Pada Rapat Paripurna Istimewa kali ini, DPRD Kabupaten Bogor memberikan kesempatan kepada tokoh budayawan yang juga Wakil Bupati Bogor periode 2008-2013 Karyawan Faturahman membacakan sejarah Bogor di hadapan peserta rapat.

Pria yang akrab disapa Karfat itu membacakan sejarah Bogor dari masa ke masa hingga ditetapkannya 3 Juni sebagai peringatan Hari Jadi Bogor dengan menggunakan bahasa Sunda.