Kamis, 1 Juni 2023

Rotasi Mutasi Harus Dijadikan Momen Reformasi Birokrasi

- Senin, 14 November 2016 | 10:45 WIB

CIBINONG – Rotasi mutasi besar-besaran terhadap Pega­wai Negeri Sipil (PNS) Pemerin­tah Kabupaten (Pemkab) Bogor harus jadi momen reformasi birokasi bagi Bupati Bogor Nurhayanti. Tak hanya itu, pe­nempatan posisi baru para pejabat itu pun seyogyanya dijadikan ajang evaluasi untuk meingkatkan kinerja bagi setiap dinas yang selalu dikeluhkan masyarakat. Hal itu dikatakan Anggota Komisi I DPRD Kabu­paten Bogor Juanidi Syamsudin saat dikonfirmasi Metropolitan, kemarin.

Junaidi menuding Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti BPMPTSP dan Disduk­capil banyak dikeluhkan ma­syarakat lantaran pelayanannya dianggap kurang maksimal. Dengan adanya rotasi mutasi, ia berharap tak ada oknum yang memanfaatkan situasi. Sebab belakangan ini, santer beredar kabar bahwa selalu ada praktik jual beli jabatan dalam rotasi mutasi. “Kalau benar terjadi, kita akan panggil Badan Kepe­gawaian Pelatihan dan Pendi­dikan (BKPP) dan instansi ter­kait. Sebab, ini akan berdampak buruk kepada yang lainnya juga,” terang Junsam, sapaan Juanidi Syamsudin.

Politisi PPP itu pun menging­inkan rotasi mutasi dilakukan secara transparan agar masy­arakat tahu bahwa PNS yang menduduki suatu jabatan mem­punyai kualitas. “Nantinya juga harus diumumkan kepada masyarakat agar masyarakat pun tahu siapa para pejabatnya,” paparnya.

Menanggapi hal itu, Kepala BKPP Kabupaten Bogor Dadang Irfan menjelasakan, rotasi mu­tasi akan menggunakan tim independen dari luar. Hal ter­sebut agar tak ada intervensi yang dilakukan dari internal Pemkab Bogor. “Sehingga para PNS yang menempati suatu jabatan merupakan pe­jabat berkualitas, sebab jabatan tersebut diraih dari uji kompe­tensi,” katanya. Ia pun menga­ku tak akan ada praktik jual beli jabatan yang terjadi dalam rotasi mutasi PNS di lingkungan Pemkab Bogor. Sebab, uji kom­petensi kepada para PNS ter­sebut dilakukan tim independen dan Badan Kepegawaian Na­sional (BKN). “Ya tak mungkin ada jual beli jabatan, sebab yang mengujinya dari BKN dan tim independen,” jelasnya.

(mam/b/ram/run)

Editor: admin metro

Terkini

X