METROPOLITAN - Sejak awal 2019, telah terjadi lebih dari Bla Bla kejadian kebakaran di Kota Bogor. Seringkali, kurangnya wawasan antisipasi dan penanganan bencana berujung pada timbulnya korban jiwa. SMP Taruna Andigha pun berupaya membekali Siswa-siswi dengan wawasan agar tahu yang harus dilakukan saat terjadi bencana, dengan memberikan simulasi mitigasi kesiapsiagakan bencana, di lapangan SMP Taruna Andigha, akhir pekan lalu.
Kepala SMP Taruna Andhiga Aldilah Rahman mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam memberikan kemampuan dan wawasan mitigasi bencana untuk anak-anak. Para Siswa diberi pemahaman apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi, lalu yang mesti dilakukan saat terjadi kebocoran gas, hingga kemampuan memadamkan api saat mulai terjadi kebakaran.
Menurutnya, belakangan seringkali kebakaran terjadi lantaran diawali oleh kebocoran tabung gas.
"Anak-anak pun jadi tahu saat terjadi kebocoran gas tabung, kemana harus berlari saat terjadi gempa. Lalu bagaiaman memadamkan api saat mulai membesar, " katanya saat ditemui Metropolitan, kemarin.
Sebab, sambung dia, seringkali bencana berbuntut adanya korban lantaran korban tidak siap saat terjadi bencana, atau tidak dibekali kemampuan dan pengetahuan saat bencana. Dengan pengetahuan, anak-anak punya teknik dan tidak panik saat bencana.
"Korban nggak siap saat bencana. Nggak tahu antisipasi bencana. dasar-dasar yang harus dimiliki. Ketika punya itu, tentu meminimalisir resiko terjadi korban bencana, " ujarnya.
Termasuk cara menggunakan alat-alat antisipasi bencana, seperti hidrant, karung goni atau kain basah saat memadamkan api. Atau meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan.
"Ini pengetahuan baru buat anak-anak kelas 7, 8 dan 9. Juga pertama Kali diadakan di kami. Bekal untuk anak-anak, " papar Aldi, sapaan karibnya.
Pria yang juga aktif di klub motor NMax itu berharap, setelah simulasi, anak-anak tidak cuma punya kemampuan lebih antisipasi bencana, tapi juga untuk disampaikan kepada keluarga dan lingkungan sekitar.
Selain itu, anak-anak juga diajarkan untuk terbiasa peduli dan memberikan bantuan kepada saudara-saudara yang membutuhkan, terlebih kepada para korban bencana, dengan mengumpulkan donasi sejak awal pekan lalu.
"Nanti ACT yang salurkan ke berbagai lokasi bencana, seperti ke Wamena. Kedepan, kita sendiri akan salurkan langsung. Yang pasti kita ingin memupuk rasa kepedulian pada Siswa-Siswa, " pungkas Aldi. (ryn/c/yok)