METROPOLITAN - Komite Penggerak Nawacita (KPN) Peduli Bencana terus menyalurkan memberikan bantuan kepada para korban terdampak bencana di Jabodetabek dan Lebak Banten. Selain menyalurkan bantuan sandang dan pangan, KPN Peduli Bencana juga memberikan bantuan berupa trauma healing. Musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi di Jabodetabek dan Kab. Lebak Banten, beberapa pekan lalu, tidak hanya menghilangkan harta benda namun juga memberikan trauma dan ketakutan akan ada bencana susulan kepada para korban. Berangkat dari hal itu, KPN Peduli Bencana berfikir perlu ada pendampingan dan penyuluhan terkait bencana kedepan, dan juga ada pemberian trauma healing. Trauma healing diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam penanganan dampak psikologis bencana. Kelompok tersebut adalah lansia, anak-anak, perempuan, dan penyandang disabilitas "Hal itu sebagai upaya untuk mengobati rasa trauma atas bencana yang memorak-porandakan rumah dan menghilangkan harta benda para korban yang terdampak, memang perlu ada kegiatan penyuluhan trauma healing untuk mengembalikan psikologi penyintas dan diutamakan bagi anak-anak korban banjir dan tanah longsor untuk menghilangkan rasa takut mereka" kata Koordinator KPN Peduli Bencana, M. Januar Firmansyah kepada Metropolitan. Lokasi yang KPN kunjungi diantaranya adalah posko pengungsian di Kampung Cipugur, Desa Cileuksa yang berada di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, yang merupakan wilayah yang terdampak parah terkena longsor dan akses baru bisa dibuka ke lokasi tersebut. Kebutuhan makan dan tempat tinggal bisa juga menjadi alternatif dalam mengembalikan psikologis para korban, karena menjadi jawaban akan kebutuhan yang diharapkan saat ini. Namum dalam jangka panjang memang perlu juga ada pendekatan yang lebih, dalam memperbaiki psikologis korban bencana dengan memberikan pengetahuan tentang bencana dan membangkitkan semangat kembali dalam menjalani aktivitas normal sehari-hari. Pendekatan lain yang ditempuh oleh Relawan KPN adalah pemberian bantuan psikologis awal atau Psychological First Aid (PFA). Kegiatan trauma healing yang di gelar KPN diikuti oleh kurang lebih 56 anak, kegiatan di isi dengan fun learning, belajar dan berkomunikasi dengan para mentor yang terdiri atas Relawan KPN. “PFA itu intinya mendengarkan tapi tidak banyak bertanya. Intinya memberi ruang untuk menyampaikan rasa takut. Penyintas juga diberikan edukasi soal informasi bencana atau informasi bantuan,” ujar Siti Nuraeni Perwakilan KPN. Selain di Cileuksa, KPN juga telah menggelar kegiatan serupa di Kecamatan jasinga dan di Desa Mayak, Lebak - Banten sekaligus memberikan donasi berupa perlengkapan sekolah (School Kit) kepada anak-anak penyitas korban banjir dan longsor. (dil/b/yok)