METROPOLITAN – Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat baru saja mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 430/2062-Set Disdik tentang imbauan tidak merayakan Hari Valentine atau Valentine’s Day per 11 Februari.
Termasuk imbauan kepada kepala disdik se-Jawa Barat agar menginstruksikan kepala SD dan SMP untuk memantau kegiatan peserta didik.
Kepala Disdik Kabupaten Bogor, Entis Sutisna, mengaku sudah ada pemberitahuan dari Pemprov Jabar terkait kebijakan itu yang kemudian diturunkan dalam SE Disdik Kabupaten Bogor Nomor 800/178 –Sekre per 13 Februari 2020 tentang imbauan tidak merayakan Valentine’s Day.
“Kepada kelompok kerja kepala sekolah dan musyawarah kerja kepala sekolah agar mengimbau peserta didik untuk tidak merayakan Valentine’s Day, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Juga kepada pengawas, kepala sekolah dan guru untuk memantau kegiatan peserta didik,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.
Mantan camat Ciampea itu menambahkan, adanya aturan resmi dari Pemprov Jabar membuat Pemkab Bogor merasa harus fatsun dan membuat kebijakan serupa agar dilaksanakan di lingkungan Kabupaten Bogor.
“Kita patsun terhadap edaran dari gubernur Jabar," paparnya.
Dalam pernyataan pemprov, sambung dia, itu dilakukan untuk menjaga peserta didik terhindar dari kegiatan yang bertentangan dengan norma, agama dan sosial budaya.
"Pelaksanaan dan pengawasan sesuai aturan itu saja. Tetap memantau kegiatan siswa di dalam dan luar sekolah," tuturnya.
Tidak seperti Pemkab Bogor yang langsung menindaklanjuti surat edaran dari gubernur Jabar dengan membuat surat imbauan resmi, Pemkot Bogor justru lebih ‘kalem’ menanggapi kebijakan tersebut.
“Lisan saja karena sudah ada (aturan) dari Provinsi Jabar. Yang jelas, masyarakat kita sudah dewasa, sudah bisa memilah mana yang baik dan tidak, misalnya fenomena ini (Hari Valentine, red). Tapi khusus disdik, kami ingatkan anak-anak dan orang tua jangan artikan kasih sayang dengan berbeda, kan bisa setiap hari itu mah. Sifatnya mengingatkan, tapi momen seperti ini kita ingatkan lebih kencang,” jelas Kepala Disdik Kota Bogor, Fahrudin.
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan agar guru dan kepala sekolah khususnya SD dan SMP agar selalu memberikan pendampingan kepada peserta didik dan orang tua menanggapi fenomena ini.
“Jangan sampai ada perayaan berlebihan yang berujung pada penyesalan. Jadi lisan saja. Sifatnya mengingatkan. Ini kan setiap hari juga ada, cuma beberapa momen seperti ini, kami tingkatkan untuk lebih mengingatkan,” pungkasnya. (ryn/c/yok/py)