Rabu, 31 Mei 2023

Wisata Curug hingga Taman Masih Ditutup

- Selasa, 9 Juni 2020 | 08:06 WIB

METROPOLITAN – Dalam kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pro­porsional atau parsial di Ka­bupaten Bogor, beberapa sektor yang sebelumnya di­larang secara bertahap mulai dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari rumah ibadah, hotel hingga tempat wisata. Puncak sebagai destinasi favorit war­ga Jabodetabek dan seki­tarnya, diprediksi bakal di­banjiri pengunjung setiap akhir pekan. Camat Cisarua, Deni Hu­maedi, memperkirakan bak­al ada lonjakan kepadatan kendaraan hingga warga yang akan datang ke Puncak pada akhir pekan. Antisipasi mem­beludaknya pen­gunjung dilakukan kecamatan dengan menggencarkan sosialisasi terkait aturan pada PSBB proporsional­ ”Warga mulai ramai, ya ada antisipasi dari kecamatan soal itu (membeludaknya pengunjung ke Puncak, red), tetap kita gencarkan sosiali­sasi. Kabupaten Bogor masih pada level tiga, agak berat, dalam hal kewaspadaan. Ci­sarua masuk level kewaspa­daan sedang di tingkat Kabu­paten Bogor,” bebernya ke­pada Metropolitan, Senin (8/6). Deni menambahkan, kaitan rumah makan, hotel hingga tempat wisata saat penerapan PSBB proporsional ini sudah diperbolehkan buka sesuai ketentuan serta pengajuan buka dengan rencana pene­rapan protokol kesehatan Covid-19 dan pembatasan pengunjung. Ada beberapa tempat wisata yang sudah boleh beroperasi. Namun, beberapa lokasi wisata favo­rit, seperti Gunungmas, curug hingga kolam renang belum dibuka. “Tempat wisata air, wisata alam buatan dan lain-lain tetap tutup, kecuali konser­vasi alam eksitu. Ada penga­juan pada dinas terkait. Sela­njutnya diverifikasi sebelum boleh tidaknya beroperasi. Kalau Gunungmas, curug dan kolam renang tetap harus tutup,” paparnya. Termasuk hotel dan restoran, sambung dia, sudah boleh be­roperasi dengan protokol kese­hatan dan harus mengajukan rencana atau proposal untuk diverifikasi sebelum diputuskan boleh atau tidaknya. ”Proposal ini diajukan ke Gugus Tugas dan lebih detail lagi pada dinas terkait,” ujarnya. Tak hanya itu, sejumlah taman di Kota Bogor pun masih ditutup untuk publik. Kepala Bidang Pertamanan, Penerangan Jalan Umum dan Dekorasi Kota pada Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Feby Dermawan, mengatakan, penutupan taman berskala kota hingga taman berskala wilayah dilakukan untuk mengurangi kerumunan masyarakat guna memutus rantai penyebaran Covid-19. ”Untuk fasilitas umum seper­ti taman kota memang masih kita tutup di masa PSBB pro­porsional ini,” kata Feby. Se­lama masa pandemi Covid-19, pihaknya hanya fokus melaku­kan perawatan taman kota. Di antaranya Taman Sempur, Taman Peranginan, Taman Corat-coret, Taman Ekspresi, Taman Kencana, Taman Kres­na hingga Taman Heulang. ”Mumpung lagi sepi, jadi kita fokus pada perawatannya,” ujarnya. Feby mengaku tidak tahu pasti kapan taman-taman kota bakal dibuka kembali. Mengingat Kota Bogor saat ini masih dilanda wabah. ”Yang pasti, kita tunggu keputusan Pemkot Bogor,” terangnya. Bahkan, sambung Feby, pi­haknya menyiagakan petugas Park Ranger 24 jam guna men­cegah masyarakat yang nekat beraktivitas di sekitar taman. Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengimbau masyarakat tetap berada di rumah demi me­minimalisasi penyebaran virus corona. Dedie juga mengajak seluruh lapisan masyarakat mematuhi im­bauan pemerintah. ”Kita harus bersama-sama mewujudkan ini semua. Mi­nimal kita di rumah saja. Ma­kanya kami minta seluruh masyarakat ikut ambil peran melawan wabah ini. Syukur-syukur di tengah bulan puasa bisa selesai,” imbuhnya. (ryn/ogi/b/mam/py)

Editor: admin metro

Tags

Terkini

X