METROPOLITAN – Dalam kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional atau parsial di Kabupaten Bogor, beberapa sektor yang sebelumnya dilarang secara bertahap mulai dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari rumah ibadah, hotel hingga tempat wisata. Puncak sebagai destinasi favorit warga Jabodetabek dan sekitarnya, diprediksi bakal dibanjiri pengunjung setiap akhir pekan. Camat Cisarua, Deni Humaedi, memperkirakan bakal ada lonjakan kepadatan kendaraan hingga warga yang akan datang ke Puncak pada akhir pekan. Antisipasi membeludaknya pengunjung dilakukan kecamatan dengan menggencarkan sosialisasi terkait aturan pada PSBB proporsional ”Warga mulai ramai, ya ada antisipasi dari kecamatan soal itu (membeludaknya pengunjung ke Puncak, red), tetap kita gencarkan sosialisasi. Kabupaten Bogor masih pada level tiga, agak berat, dalam hal kewaspadaan. Cisarua masuk level kewaspadaan sedang di tingkat Kabupaten Bogor,” bebernya kepada Metropolitan, Senin (8/6). Deni menambahkan, kaitan rumah makan, hotel hingga tempat wisata saat penerapan PSBB proporsional ini sudah diperbolehkan buka sesuai ketentuan serta pengajuan buka dengan rencana penerapan protokol kesehatan Covid-19 dan pembatasan pengunjung. Ada beberapa tempat wisata yang sudah boleh beroperasi. Namun, beberapa lokasi wisata favorit, seperti Gunungmas, curug hingga kolam renang belum dibuka. “Tempat wisata air, wisata alam buatan dan lain-lain tetap tutup, kecuali konservasi alam eksitu. Ada pengajuan pada dinas terkait. Selanjutnya diverifikasi sebelum boleh tidaknya beroperasi. Kalau Gunungmas, curug dan kolam renang tetap harus tutup,” paparnya. Termasuk hotel dan restoran, sambung dia, sudah boleh beroperasi dengan protokol kesehatan dan harus mengajukan rencana atau proposal untuk diverifikasi sebelum diputuskan boleh atau tidaknya. ”Proposal ini diajukan ke Gugus Tugas dan lebih detail lagi pada dinas terkait,” ujarnya. Tak hanya itu, sejumlah taman di Kota Bogor pun masih ditutup untuk publik. Kepala Bidang Pertamanan, Penerangan Jalan Umum dan Dekorasi Kota pada Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Feby Dermawan, mengatakan, penutupan taman berskala kota hingga taman berskala wilayah dilakukan untuk mengurangi kerumunan masyarakat guna memutus rantai penyebaran Covid-19. ”Untuk fasilitas umum seperti taman kota memang masih kita tutup di masa PSBB proporsional ini,” kata Feby. Selama masa pandemi Covid-19, pihaknya hanya fokus melakukan perawatan taman kota. Di antaranya Taman Sempur, Taman Peranginan, Taman Corat-coret, Taman Ekspresi, Taman Kencana, Taman Kresna hingga Taman Heulang. ”Mumpung lagi sepi, jadi kita fokus pada perawatannya,” ujarnya. Feby mengaku tidak tahu pasti kapan taman-taman kota bakal dibuka kembali. Mengingat Kota Bogor saat ini masih dilanda wabah. ”Yang pasti, kita tunggu keputusan Pemkot Bogor,” terangnya. Bahkan, sambung Feby, pihaknya menyiagakan petugas Park Ranger 24 jam guna mencegah masyarakat yang nekat beraktivitas di sekitar taman. Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengimbau masyarakat tetap berada di rumah demi meminimalisasi penyebaran virus corona. Dedie juga mengajak seluruh lapisan masyarakat mematuhi imbauan pemerintah. ”Kita harus bersama-sama mewujudkan ini semua. Minimal kita di rumah saja. Makanya kami minta seluruh masyarakat ikut ambil peran melawan wabah ini. Syukur-syukur di tengah bulan puasa bisa selesai,” imbuhnya. (ryn/ogi/b/mam/py)