Di tengah pandemi Covid-19, Gojek ikut ambil bagian dalam program pemerintah. Tak tanggung-tanggung, sejumlah program dan kebijakan pemerintah daerah tidak pernah luput dari keikutsertaan perusahaan yang berdiri pada 13 Oktober 2010 itu. SEPERTI di Kota Bogor, perusahaan teknologi besutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Makarim itu sukses ambil peran vital serta berkontribusi besar terhadap program dan kebijakan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Mulai dari keikutsertaan Gojek dalam mengampanyekan protokol kesehatan hingga memutus rantai penyebaran Covid-19. Bahkan, dalam peluncuran metode pembayaran digital untuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) berbasis aplikasi melalui Quick Response Indonesian Standar (QRIS) sukses dilakukan Gojek bersama Pemkot Bogor. Untuk memastikan mitra drivernya dalam kondisi sehat, manajemen Gojek mendirikan lima posko pemantauan dan pengecekan kesehatan bagi driver. Kelima posko itu tersebar di seluruh pelosok Bogor Raya, baik Kota maupun Kabupaten Bogor. Rinciannya satu posko di Kota Bogor, empat lainnya di Kabupaten Bogor. Tak hanya itu, manajemen juga menerapkan program Jaga Kesehatan, Jaga Kebersihan dan Jaga Keamanan (J3K) sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam memutus penyebaran Covid-19 di Kota dan Kabupaten Bogor. Kepala Distrik Bogor dan Depok Gojek Indonesia, Mantino Stefanus Taruli, mengatakan, Jaga Kesehatan pada program J3K nantinya akan mewajibkan mitra driver senantiasa mengecek kondisi kesehatannya di lima posko kesehatan yang sudah disediakan. ”Selain mengharuskan mitra driver mengecek secara berkala, kami juga memberikan edukasi terkait protokol dan prosedur kesehatan. Bahkan, kita siapkan tenaga medis khusus yang bertugas untuk memastikan kondisi driver tetap sehat, dalam layanan telemedik atau Gomed,” katanya. Bahkan, Gojek berkomitmen patuh terhadap regulasi yang ditetapkan pemerintah daerah. Hal itu dibuktikan dengan pendistribusian partisipasi (sekat pembatas antara penumpang dengan pengemudi) oleh Gojek untuk seluruh mitra driver di Kota Bogor. Sebab, penerapan partisi pada setiap angkutan daring mutlak dilakukan. Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Dinas Perhubungan Kota Bogor Nomor 676 Tahun 2020 tentang Pedoman dan Petunjuk Teknis Pengendalian Transportasi Darat pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Kota Bogor. Ia menambahkan, pendistribusian partisi sudah dilakukan tak lama pasca munculnya Keputusan Dinas Perhubungan Kota Bogor Nomor 676 Tahun 2020. Bahkan saat ini ribuan partisi sudah didistribusikan bagi mitra driver Gojek dan Gocar di Bogor Raya. ”Hal ini dilakukan berdasarkan anjuran dan imbauan pemerintah daerah. Kita juga memberikan informasi terkait kondisi kesehatan driver yang bisa diakses pelanggan melalui aplikasi. Jadi, pelanggan tak perlu khawatir lagi,” ujarnya. Sementara itu, Head of Corporate Affairs Region Gojek Banten, Jawa Barat, Arum K. Prasodjo, mengatakan, selain di sektor lainnya, sebagai salah satu uang elektronik yang paling banyak digunakan di Indonesia, GoPay terus mendukung pemerintah daerah dan masyarakat untuk memberikan kemudahan pembayaran layanan publik khususnya di masa pandemi Covid-19. Layanan GoPay siap menjadi andalan masyarakat untuk mendukung kelancaran aktivitas, khususnya untuk pembayaran PBB melalui QRIS di Kota Bogor. Keikutsertaan GoPay dalam program tersebut merupakan komitmen bersama untuk saling mendukung, menyesuaikan diri dengan tatanan kehidupan baru yang telah berubah agar bisa terus melayani masyarakat. Bahkan, pembayaran secara online sekaligus memberikan kemudahan masyarakat serta ketaatan dalam membayar pajak daerah, sehingga bisa mendukung pemerintah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah melalui pajak daerah. Sebagai fintek karya anak bangsa, GoPay mendukung upaya pemerintah daerah untuk menjadi provinsi cerdas melalui kemudahan pembayaran nontunai di berbagai aspek keseharian masyarakat, termasuk dalam pembayaran pajak. Inovasi QRIS merupakan solusi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah dan aman. Masyarakat bisa scan lewat Gopay maupun beragam aplikasi lain yang telah menyediakan pembayaran lewat QR Code. ”Kami optimis pembayaran online bisa membantu memaksimalkan potensi penerimaan daerah,” ucapnya. (ogi/b/mam/py)