Rabu, 31 Mei 2023

DLH Lirik Potensi Biogas dari Kotoran Hewan

- Jumat, 11 Desember 2020 | 11:03 WIB

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mulai memanfaatkan kotoran ternak sebagai bahan baku membuat biogas bagi masyarakat. Program tersebut langsung dijajakan DLH Kabupaten Bogor. Warga Kampung Gang Asem, RW 12, Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungputri, menjadi salah satu daerah percontohan untuk pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber biogas. KEPALA DLH Kabupaten Bogor, Asnan, mengatakan, pemanfaatan kotoran hewan sebagai bahan biogas, men­jadi salah satu program prio­ritas pihaknya pada 2021. ”Saat ini kami sedang menggalakkan pemanfaatan kotoran ternak bagi masyarakat kurang mam­pu. Salah satunya dengan menyulap kotoran ternak menjadi biogas bagi masy­arakat. Ini adalah salah satu program prioritas kami pada 2021,” katanya kepada Met­ropolitan, Kamis (10/12). Meski program tersebut baru akan digalakkan pihaknya pada 2021, tahun ini DLH Kabupaten Bogor sedang melakukan tahapan penjaja­kan awal agar kelak pada 2021 program ini bisa berjalan mulus tanpa hambatan. ”Ini adalah program percontohan untuk 2021. Pertama ini kami lakukan di Desa Gunung­putri, Kecamatan Gunung­putri RW 12. Semoga tahun depan program ini bisa kita sebarluaskan kepada masy­arakat,” ujarnya. Orang nomor wahid di DLH itu juga sempat melihat langs­ung proses keluarnya gas dan api dari kompor-kompor ma­syarakat. Meski kapasitasnya masih kecil, pihaknya opti­mistis pada 2021 pihaknya bisa meningkatkan kapasitas intalasi. ”Ini kan masih per­cobaan, kapasitasnya masih kecil. Baru tiga sampai empat rumah. Tapi tetap ini modal penting bagi kami untuk mengembangkan biogas pada 2021,” katanya. Sementara itu, Kepala Sek­si Pemeliharaan dan Pengen­dalian Kerusakan Lingkungan, DLH Kabupaten Bogor, M Haris, mengatakan, selain program biogas, program ter­sebut sekaligus mengedu­kasi masyarakat agar bisa memanfaatkan bahan-bahan limbah seperti kotoran hewan. ”Intinya, kami ingin menge­dukasi masyarakat agar ko­toran ternak tidak dibuang begitu saja, tapi dimanfaatkan dan diolah kembali. Sebab, semuanya kalau dimanfaatkan bisa ada nilai ekonomisnya, seperti gas dan pupuk kompos misalnya,” terangnya. Di tempat yang sama, Ke­pala Desa (Kades) Gunung­putri, Daman Huri, mengaku senang desanya bisa dipercaya DLH Kabupaten Bogor seba­gai lokasi peluncuran peman­faatan kotoran ternak men­jadi biogas. ”Saya ucapkan terima kasih kepada pak kadis yang sudah mempercayakan wilayah kami sebagai lokasi pilot pro­ject pelaksanaan program biogas. Kami berharap siner­gitas ini bisa terus melebar dengan program lainnya di daerah kami,” katanya ke­pada Metropolitan, Kamis (10/12). Agar program biogas berja­lan mulus sesuai rencana, pihaknya sudah menginstruk­sikan Lembaga Pemberday­aan Masyarakat (LPM) dan Karang Taruna betul-betul memantau program ini agar terus berkesinambungan. Tak hanya itu, pihaknya juga akan memastikan jika program biogas ini benar-benar tepat sasaran bagi masyarakat. ”Kami akan pantau agar program ini te­tap berjalan. Kami siap pas­tikan program ini benar-benar sampai pada masy­arakat tidak mampu,” tegas­nya. Bahkan, pemdes juga bakal menambah saluran instalasi biogas bagi masyarakat agar bisa lebih banyak lagi masy­arakat yang menerima man­faat dari program ini. ”Saat ini masih tahap pen­jajakan, makanya baru ada tiga sampai empat warga yang baru bisa menikmati. Mudah-mudahan pada 2021 kuota penerima atau ada penam­bahan instalasi biogas ini agar semakin banyak masyarakat penerima manfaat dari pro­gram ini,” tutupnya. (ogi/b/mam/py)

Editor: admin metro

Tags

Terkini

X