Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mulai memanfaatkan kotoran ternak sebagai bahan baku membuat biogas bagi masyarakat. Program tersebut langsung dijajakan DLH Kabupaten Bogor. Warga Kampung Gang Asem, RW 12, Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungputri, menjadi salah satu daerah percontohan untuk pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber biogas. KEPALA DLH Kabupaten Bogor, Asnan, mengatakan, pemanfaatan kotoran hewan sebagai bahan biogas, menjadi salah satu program prioritas pihaknya pada 2021. ”Saat ini kami sedang menggalakkan pemanfaatan kotoran ternak bagi masyarakat kurang mampu. Salah satunya dengan menyulap kotoran ternak menjadi biogas bagi masyarakat. Ini adalah salah satu program prioritas kami pada 2021,” katanya kepada Metropolitan, Kamis (10/12). Meski program tersebut baru akan digalakkan pihaknya pada 2021, tahun ini DLH Kabupaten Bogor sedang melakukan tahapan penjajakan awal agar kelak pada 2021 program ini bisa berjalan mulus tanpa hambatan. ”Ini adalah program percontohan untuk 2021. Pertama ini kami lakukan di Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungputri RW 12. Semoga tahun depan program ini bisa kita sebarluaskan kepada masyarakat,” ujarnya. Orang nomor wahid di DLH itu juga sempat melihat langsung proses keluarnya gas dan api dari kompor-kompor masyarakat. Meski kapasitasnya masih kecil, pihaknya optimistis pada 2021 pihaknya bisa meningkatkan kapasitas intalasi. ”Ini kan masih percobaan, kapasitasnya masih kecil. Baru tiga sampai empat rumah. Tapi tetap ini modal penting bagi kami untuk mengembangkan biogas pada 2021,” katanya. Sementara itu, Kepala Seksi Pemeliharaan dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan, DLH Kabupaten Bogor, M Haris, mengatakan, selain program biogas, program tersebut sekaligus mengedukasi masyarakat agar bisa memanfaatkan bahan-bahan limbah seperti kotoran hewan. ”Intinya, kami ingin mengedukasi masyarakat agar kotoran ternak tidak dibuang begitu saja, tapi dimanfaatkan dan diolah kembali. Sebab, semuanya kalau dimanfaatkan bisa ada nilai ekonomisnya, seperti gas dan pupuk kompos misalnya,” terangnya. Di tempat yang sama, Kepala Desa (Kades) Gunungputri, Daman Huri, mengaku senang desanya bisa dipercaya DLH Kabupaten Bogor sebagai lokasi peluncuran pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas. ”Saya ucapkan terima kasih kepada pak kadis yang sudah mempercayakan wilayah kami sebagai lokasi pilot project pelaksanaan program biogas. Kami berharap sinergitas ini bisa terus melebar dengan program lainnya di daerah kami,” katanya kepada Metropolitan, Kamis (10/12). Agar program biogas berjalan mulus sesuai rencana, pihaknya sudah menginstruksikan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Karang Taruna betul-betul memantau program ini agar terus berkesinambungan. Tak hanya itu, pihaknya juga akan memastikan jika program biogas ini benar-benar tepat sasaran bagi masyarakat. ”Kami akan pantau agar program ini tetap berjalan. Kami siap pastikan program ini benar-benar sampai pada masyarakat tidak mampu,” tegasnya. Bahkan, pemdes juga bakal menambah saluran instalasi biogas bagi masyarakat agar bisa lebih banyak lagi masyarakat yang menerima manfaat dari program ini. ”Saat ini masih tahap penjajakan, makanya baru ada tiga sampai empat warga yang baru bisa menikmati. Mudah-mudahan pada 2021 kuota penerima atau ada penambahan instalasi biogas ini agar semakin banyak masyarakat penerima manfaat dari program ini,” tutupnya. (ogi/b/mam/py)