METROPOLITAN - Tingginya angka penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor jelang libur akhir tahun, dinilai akan berdampak pada penuhnya kasur di rumah sakit rujukan Covid-19. Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau membuat kebijakan menarik rem darurat. ”Kalau itu dibutuhkan dan penting untuk menekan laju penyebaran Covid-19, maka kami akan dukung,” kata Atang, Senin (21/12). Namun saat diterapkannya PSBB, sambung Atang, pemkot perlu menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat terdampak karena tidak bisa beraktivitas. Ia pun mengungkapkan pendataan untuk penerima bantuan harus dimulai dari sekarang dengan standar yang sudah disamakan. ”Jadi, perlu dipikirkan skema bantuan sosial bagi masyarakat yang benar-benar terdampak apabila rem darurat PSBB dilakukan,” ujarnya. Berdasarkan data Satgas Covid-19, pada Minggu (20/12) terjadi penambahan 73 kasus aktif. Dengan begini, saat ini kasus aktif di Kota Bogor ada 913 kasus. Jika dibandingkan jumlah tempat tidur (TT) pasien Covid-19 yang hanya berjumlah 532 TT dari 21 rumah sakit rujukan ditambah 100 TT di BNN Lido, maka jumlah kasus aktif sudah melebihi jumlah TT. Bima Arya pun menegaskan kalau pembangunan RS darurat akan dimulai hari ini di Wisma Atlet GOR Pajajaran. ”Hari ini dimulai pembangunannya di Wisma Atlet GOR Pajajaran,” ujarnya. Sekadar diketahui, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, saat ini keterisian TT di 21 RS rujukan sudah mencapai 427 TT dari ketersediaan 532 TT. Sedangkan untuk keterisian di BNN Lido sudah mencapai 55 TT dari ketersediaan 100 TT. (dil/b/mam/py)