METROPOLITAN – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bogor berencana bakal menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional dalam waktu dekat. Terlebih jelang tahun baru harga sembako di sejumlah pasar mengalami kenaikan cukup signifikan. Kepala Disperdagin Kabupaten Bogor, Nuradi, mengatakan, sidak tersebut bertujuan memantau pergerakan harga bahan pokok jelang pergantian tahun. ”Biasanya pada momen jelang pergantian tahun seperti ini harga bahan pokok mengalami kenaikan. Makanya penting kami melakukan sidak harga bahan pokok,” katanya. Rencananya, sidak tersebut menyasar sejumlah pasar tradisional dan sejumlah swalayan besar di Kabupaten Bogor. Hal tersebut bertujuan memantau pergerakan harga bahan pokok di pasar dan swalayan jelang pergantian tahun. ”Kami harus pastikan jika kenaikan yang terjadi tidak terlalu melambung tinggi. Mengingat dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti ini, daya beli masyarakat sedang lemah,” paparnya. Berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, jelang pergantian tahun, harga cabai merah di pasaran tengah kenaikan harga cukup signifikan dari yang semula Rp25 ribu hingga Rp28 ribu per kilogram. Kini harganya meroket hingga Rp60 ribu per kilogram. ”Tentu ini harus disikapi. Kami harus mencari tahu apa penyebab harga cabai merah meroket seperti ini. Makanannya kita harus selidiki dengan mendatangi pasar-pasar,” tuturnya. Selain melakukan pemantauan harga di pasaran, pihaknya juga menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) di 15 kecamatan di Kabupaten Bogor. Sebanyak 15 kecamatan tersebut yakni Kecamatan Cibinong, Citeureup, Sukaraja, Cariu, Dramaga, Ciampea, Leuwisadeng, Jasinga, Cibungbulang, Tenjolaya, Sukajaya, Nanggung, Tenjolaya, Sukamakmur dan Kecamatan Cigombong. Program tersebut nantinya bakal menyasar 12.855 Rumah Tangga Miskin (RTM) di 15 kecamatan, dengan kuota mencapai 857 paket untuk setiap kecamatan. ”Paket bantuan ini isinya beragam, mulai dari beras 10 kilogram, minyak goreng 1 liter, gula bervitamin A 1 kilogram dan nugget 4 pcs atau setara dengan Rp201 ribu. Jadi, masyarakat cukup membeli paket ini seharga Rp50 ribu,” tuturnya. Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin, mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menekan lonjakan harga kebutuhan bahan pokok di pasar. Kenaikan harga bahan pokok di pasar lumrah terjadi. Terlebih pada momen tertentu seperti jelang pergantian tahun. ”Biasanya jelang Lebaran, bulan puasa dan Natal, Tahun Baru atau waktu tertentu, harga bahan pokok sering mengalami kenaikan. Makanya kami menggelar bazar ini untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat,” katanya. Tak hanya itu, bazar pasar murah ini juga bertujuan menekan lonjakan harga bahan pokok di pasaran. ”Karena pada waktu-waktu tertentu harga bahan baku di pasar sering mengalami kenaikan, makanya kita ada bentuk subsidi kepada masyarakat supaya meringankan beban masyarakat juga,” tukasnya. (ogi/b/mam/py)