METROPOLITAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor meminta setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesegera mungkin melakukan tender Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULPBJ) awal tahun ini. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bogor, Joko Pitoyo, mengatakan, penerapan sistem tender di awal tahun dilakukan agar tak ada proyek pembangunan yang mundur dan terkendala waktu. Sebab, pada 2020 banyak infrastruktur yang meleset dari target dengan alasan waktu yang sempit dan Covid-19. ”Ini semua evaluasi dari tahun kemarin. Agar tahun ini tidak ada alasan waktunya mepet, jadi semua kami percepat proses lelangnya,” katanya. Joko meminta hal ini bisa ditindaklanjuti secepatnya. Khususnya SKPD yang memiliki tender yang tergolong banyak. Di antaranya seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor. ”Ini semua sesuai arahan bupati Bogor, Gerak Cepat (Gercep). Kalau bisa dilakukan sekarang lelangnya, kenapa mesti ditunda agar semua proyek infrastruktur bisa terlaksana dan tanpa hambatan,” bebernya. Sementara itu, Kasubbag Pembinaan dan Advokasi ULPBJ Kabupaten Bogor, Koko Sugianto, menjelaskan, hingga pekan pertama Januari ini baru ada tiga berkas yang mengajukan tender ke ULPBJ. Pertama, RSUD Cileungsi dengan pagu anggaran sebesar Rp3,637 miliar. Kedua, RSUD Leuwiliang dengan total pagu anggaran RSUD Leuwiliang Rp6,263 miliar dan ketiga RSUD Cibinong dengan pagu anggaran Rp5,997 miliar. Ketiga berkas tersebut sudah masuk dan tengah dalam proses pemeriksaan kelengkapan. ”Ketiganya merupakan pekerjaan rutin belanja makanan dan minuman, fasilitas pelayanan dan urusan kesehatan. Saya berharap pekan ini sudah tayang,” tutupnya. (ogi/b/mam/py)