METROPOLITAN - Rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Bogor rupanya berimbas pada pemukiman warga. Hal itu menjadi perhatian wakil rakyat di Bumi Tegar Beriman. Sebab, puluhan rumah di Kampung Ciletuhhilir, Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, mengalami keretakan akibat hilir-mudik dan aktivitas alat berat di kawasan tersebut. Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bogor, Usep Supratman, mengatakan, pemerintah seharusnya mendengarkan betul keluh kesah dan tanggapan masyarakat soal pembangunan KEK. Salah satunya seperti pembangunan megaproyek di kawasan Cigombong. Menurutnya, pemerintah harus hadir di tengah masyarakat untuk menjawab segala keinginan dan harapan masyarakat. ”Kita harus mendengarkan betul tanggapan masyarakat sekitar soal KEK ini. Kita juga harus melihat dampak positifnya bagi masyarakat,” katanya, Rabu (24/2). Jika pembangunan itu menyengsarakan masyarakat, ini mesti menjadi catatan dan perhatian pemerintah. ”Kalau cuma menyengsarakan masyarakat ya harus jadi perhatian pemerintah daerah untuk dilanjutkan ke pemerintah pusat,” bebernya. Selain itu, Usep juga meminta pengembang dan pemerintah pusat selaku pemilik hajat memperhatikan kondisi masyarakat sekitar. ”Kalau masyarakat dirugikan harus ada solusi dan kompensasinya. Jangan seenaknya begitu, asal bangun tanpa memikirkan dampak,” ujarnya. Politisi PPP ini juga membuka selebar-lebarnya pintu aduan untuk masyarakat yang merasa dirugikan dan terdampak pembangunan KEK tersebut. ”Saya sebagai wakil rakyat dari selatan siap menampung keluhan masyarakat terkait dampak apa yang ditimbulkan dari proyek ini. Komisi I DPRD Kabupaten Bogor juga membuka pintu aduan bagi masyarakat. Sebab, tugas kami memang menampung suara dari masyarakat,” paparnya. itu, Sekretaris Perusahaan MNC Tunggal belum memberikan keterangan apa pun saat dihubungi Metropolitan soal kasus tersebut. ”Saya bukan orang yang tepat untuk menjawab soal ini. Nanti saya coba carikan orang yang tepat untuk menjawabnya,” katanya singkat. Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait belum juga memberikan keterangan. Terpisah, Kepala Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Rudi, mengaku belum bisa berkomentar banyak mengenai permasalahan ini. ”Datang saja ke kantor, saya juga belum tahu soal kasus ini,” pungkasnya. (ogi/a/mam/py)