METROPOLITAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memang telah melakukan perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023, dengan memaksimalkan dinas-dinas untuk membuat program yang fokus terhadap pemulihan ekonomi. Walaupun sebelumnya dalam revisi RPJMD dan Rencana Strategis (Renstra) City Branding sempat tidak masuk perubahan Renstra. Hal itu membuat banyak pihak pesimis jika Pemkab Bogor dapat merealisasikan tagline yakni sport and tourism. Komite Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor, Saefudin Muhtar, mengatakan, usai melakukan perdebatan panjang, akhirnya tagline sport and tourism masuk dalam Renstra perubahan RPJMD. “Kalau kemarin tidak masuk perubahan bingung juga karena tagline sport and tourism tidak akan maksimal. Sedangkan sport and tourism ini berkaitan,” kata Gus Udin, sapaan karibnya. Menurutnya, sport and tourism di Kabupaten Bogor ini bisa menciptakan gejolak ekonomi di masyarakat dengan sejumlah even-even yang dibuat. Bukan hanya gejolak ekonomi, jumlah kunjungan wisatawan pun akan meningkat. Begitu pula dengan lama wisatawan berada di Bogor. “Sport and tourism ini memang menjadi salah satu andalan kita untuk memulihkan ekonomi juga,” paparnya. Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor, Trian Turangga, mengatakan, pihaknya akan membuat skema yang nantinya akan beriringan dengan apa yang Pemkab Bogor butuhkan. Meski dalam revisi RPJMD beberapa waktu lalu City Branding tidak masuk perubahan Renstra. ”Kami akan membuat kegiatan-kegiatan berskala nasional maupun lokal yang nantinya akan membawa dampak pada pemulihan ekonomi, walaupun masih tetap dalam koridor kepemudaan dan keolahragaan,” katanya. Agar seluruh program yang dimiliki Dispora seirama dengan program Pancakarsa, Trian mengungkapkan pihaknya tengah merancang ulang program-program yang berkesinambungan antara kepemudaan dan pemulihan ekonomi. ”Contohnya, kita fokuskan di pemberdayaan pemuda yang lebih pada wirausaha, terus bisnis misalnya jual produk UMKM,” paparnya. ”Sementara untuk kegiatan keolahragaan ini bagaimana membuat even atau menarik even dalam berbagai skala, baik nasional maupun daerah untuk dilaksanakan di sarana yang kita punya,” sambung Trian. Bahkan, ia juga berharap dengan adanya even tersebut akan memiliki efek dominan kepada pemulihan ekonomi atau ke pengembangan ekonomi. ”Nanti kan baik visinya bupati wakil Bupati Bogor maupun city branding dan pemulihan ekonominya berjalan bersama dalam dua koridor (kepemudaan dan keolahragaan, red) tersebut,” ungkapnya. Terpisah, Kepala Bappeda Kabupaten Bogor, Suryanto Putra, menjelaskan, jika perubahan RPJMD tersebut dilatarbelakangi terbitnya kebijakan-kebijakan pemerintah pusat sangat berpengaruh terhadap perencanaan pembangunan daerah. ”Begitu juga dengan pengelolaan keuangan daerah dan pembiayaan daerah ada yang direvisi,” kata Suryanto. ”Kita melakukan penyesuaian atau reformulasi kembali terhadap RPJMD yang sudah ditetapkan sebagai pedoman untuk perencanaan pembangunan ke depan,” tandasnya. (mam/c/yok/py)