METROPOLITAN - Dari 2.669 sasaran pelajar di Kota Bogor, sebanyak 2.598 siswa sudah mendapatkan vaksin dosis pertama di dua lokasi berbeda, akhir pekan lalu. Di lokasi pertama, sebanyak 978 dari 1.000 sasaran pelajar telah disuntik dosis pertama vaksin saat Gebyar Vaksinasi Massal di SMPN 5 Kota Bogor, Sabtu (31/7). Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, sasaran yang hadir ada 997 orang. Dari jumlah itu, ada 978 orang yang teregistrasi pcare dengan jumlah vaksin yang digunakan sebanyak 98 vial. Sisanya, 19 orang ditunda dengan berbagai alasan. “Alasan ditunda karena demam 4 orang, batuk pilek 7 orang, penyintas belum 3 bulan 4 orang, sesak 3 orang dan kejang 1 orang. Kemudian KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi) 1 orang (pusing mual),” kata Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno. Di lokasi kedua pada hari yang sama, berdasarkan laporan kegiatan Gebrak Vaksinasi dan Pemberian Baksos Presisi 30 Tahun Bharadaksa 91 bekerja sama dengan organisasi kemahasiswaan berlokasi di gedung Puri Begawan, Kota Bogor. Jumlah pelajar SMP–SMA yang teregistrasi berjumlah 1.669 orang dan yang tervaksinasi berjumlah 1.620 orang serta yang tidak memenuhi syarat vaksinasi berjumlah 49 orang. “Vaksinasi di SMPN 5 yang mengadakan Dinkes. Kalau di Puri Begawan yang mengadakan Polresta dan HMI,” kata Retno. Wali Kota Bogor, Bima Arya, meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi ini. Mulai dari screening, pemberian vaksin hingga observasi di SMPN 5 Kota Bogor dan Puri Begawan. “Kita ingin percepatan vaksinasi, karena berpacu dengan waktu. Kota Bogor tengah menggenjot target vaksinasi, awalnya 5 ribu sampai 7 ribu per hari, diusahakan untuk mencapai 10 hingga 15 ribu per hari. Kita terus menyosialisasikannya,” kata Bima Arya. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor saat ini sedang mempersiapkan vaksinasi massal kepada para remaja dalam waktu dekat. Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, Ade Yasin, mengatakan, anak-anak masuk kategori rentan terkena penularan Covid-19. Sehingga dibutuhkan penanggulangan agar anak-anak tidak terpapar Covid-19. ”Vaksin untuk remaja sebentar lagi dimulai, karena anak-anak rentan terpapar. Apalagi, di Bogor sudah ribuan anak yang terpapar. Jadi, kita harus segera mengantisipasinya,” kata Ade Yasin. Dalam vaksinasi massal remaja nanti, lanjut Ade Yasin, pihaknya tidak akan menyatukan anak-anak dengan orang dewasa atau masyarakat umum. Sehingga Satgas Covid-19 akan menyelenggarakan vaksinasi khusus anak remaja. “Nanti kita bikin vaksinasi massal khusus anak-anak remaja dan tidak dicampur dengan pekerja,” paparnya. Dengan dicanangkannya vaksin kepada anak, Ade Yasin mengaku jumlah target vaksinasi di Kabupaten Bogor tidak menutup kemungkinan akan bertambah. Sebab, awal vaksinasi dirinya menargetkan 1,2 juta orang atau 20 persen dari jumlah penduduk menerima vaksin. “Kita sedang rumuskan, apakah nanti masuk ke target 1,2 juta penduduk atau kita tambah targetnya untuk anak remaja ini,” katanya. Sebelumnya, ribuan anak di Kabupaten Bogor terpapar Covid-19. Berdasarkan data Satgas Covid-19 pada 20 Juni 2021 terdapat 1.230 anak dengan rentang usia 0 hingga 5 bulan yang dinyatakan positif corona. Sementara 2.994 anak dengan usia 6-19 tahun juga dinyatakan positif corona. Itu artinya 21,6 persen pasien Covid-19 mayoritas masih berstatus anak hingga remaja. Lalu, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Adang Mulyana, mengatakan, meskipun kasus corona masih didominasi usia produktif, tingkat keterpaparan Covid-19 pada anak perlu diwaspadai. “Untuk kesembuhannya sekitar 95 persen, tapi ada juga kasus kematian 0,5 persen dari kasus keseluruhan,” ujarnya. Menurut Adang, mayoritas anak yang positif corona berawal dari pasien Covid-19 dewasa yang ada dalam rumah tersebut. Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, 50 persen kasus corona terjadi pada orang dengan usia produktif 20-40 tahun. (mam/ryn/yok/py)