METROPOLITAN - Rencana pembangunan skybridge atau jembatan layang sepanjang 201 meter yang menghubungkan Stasiun Bogor dengan Stasiun Paledang sebagai stasiun terakhir kereta Bogor-Sukabumi kian jadi kenyataan. Pekerjaan tersebut tengah ditender April ini dan ditarget rampung pada 2023 lantaran memerlukan waktu pembangunan sekitar 10 bulan. Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Bogor, Bima Arya. Menurutnya, Pemkot Bogor bakal berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan serta PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk membangun fasilitas pendukung di kawasan tersebut. “Sekarang sedang proses lelang. Akan dibangun skybridge dari Stasiun Bogor menuju Stasiun Paledang dan terhubung juga ke Alun-Alun Kota Bogor. Insya Allah dibangun tahun ini dan akan selesai tahun depan, sekitar 10 bulan,” bebernya, baru-baru ini. Ia mengaku sudah menyetujui desain skybridge yang akan dibangun. Termasuk mempermudah warga bisa langsung akses ke Alun-Alun Kota Bogor. Namun, rencana ini disebut berdampak pada Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Paledang yang bisa dibongkar saat skybridge rampung. “Jadi, semua bisa lewat skybridge. Nanti kita kaji lagi, tadi sudah ada pembicaraan, kemungkinan yang lama (JPO, red) akan kita bongkar,” tuturnya. Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Rudy Mashudi, menuturkan bahwa proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan skybridge Stasiun Bogor- Stasiun Paledang berada di bawah Balai Besar Perkeretaapian Jabar. Terkait rencana pembongkaran JPO Paledang, Rudy mengaku akan lebih represenratif bagi penyebrang untuk memanfaatkan skybridge. “Jika (skybridge, red) sudah terbangun, tentu akan lebih nyaman. Kajiannya berada di Balai Besar Perkeretaapian Jabar,” tuturnya. Sebelumnya, Direktur Prasarana Perkeretaapian pada Ditjen Perkeretaapian, Harno Trimadi, mengatakan bahwa skybridge Stasiun Bogor- Stasiun Paledang ini rencananya ditender 2022. “Kalau Stasiun Bogor harapan kita pada 2022 sudah dilelang untuk menghubungkan Stasiun Bogor dengan Paledang,” tukasnya. (ryn/eka/py)