Selasa, 21 Maret 2023

Rencana Pembangunan Skybridge dan Penataan Terminal Bojonggede, Gagal Ditinggal Kabur Investor

- Jumat, 22 Juli 2022 | 11:01 WIB

Pembangunan skybridge atau jembatan layang di Stasiun dan Terminal Tipe C Bojonggede masih terus dilakukan. Meski saat ini pembangunannya ditinggalkan investor. “MASIH berjalan, itu kan dikerjakan pusat ya. Harapan­nya Oktober sudah selesai,” terang Kepala Dinas Perhu­bungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Agus Ridho. Meski begitu, pembangunan sky­bridge tersebut tidak diiringi penataan terminal di Bojong­gede. Menurut Agus, penataan terminal tersebut sempat ma­suk rencana pengerjaan. Namun itu ditinggalkan se­telah investor atau pihak swasta yang akan membangun mengurungkan niatnya. “Un­tuk terminal, kemarin sebe­tulnya sudah ada swasta yang mau bangun tapi tidak jadi. Jadi, kita masih usahakan supaya penataan terminal bisa dilakukan,” paparnya. Diketahui, pembangunan skybridge di Bojonggede dila­kukan akhir Mei 2022 usai Badan Pengelola Transpor­tasi Jabodetabek (BPTJ) me­nyelesaikan penandatanganan kontrak kerja bersama pihak ketiga pada 19 April. Proses pengerjaan pertama dimulai pada pondasi yang telah ber­jalan dengan progres sekitar 7 persen, terhitung akhir Mei 2022. “Dengan kerja sama yang sudah berjalan baik selama ini, baik dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan dukungan masyarakat setempat, saya berharap semua proses pekerjaan berjalan lancar,” kata Direktur Pra­sarana BPTJ, Jumardi. Menurutnya, pekerjaan fisik ini tak lepas dari peran Pe­merintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang telah menyele­saikan pembebasan lahan. Ia berharap Oktober tahun ini pekerjaan telah rampung se­cara keseluruhan. Untuk ang­garan pembangunan jemba­tan layang Bojonggede terse­but sepenuhnya dibiayai APBN senilai Rp16,5 miliar melalui anggaran BPTJ 2022. Sementara untuk pembe­basan lahan, sambung Ju­mardi, Pemkab Bogor men­galokasikan anggaran sekitar Rp4 miliar. Keberadaan sky­bridge tersebut nantinya di­harapkan bisa mengurangi kesemrawutan kondisi lalu lintas di sekitar Stasiun Bo­jonggede seperti yang terjadi saat ini. Ia mengungkapkan, jemba­tan layang tersebut akan mem­bentang sepanjang 243 meter dengan lebar 3 meter yang menghubungkan Stasiun Bo­jonggede dengan Terminal Angkutan Tipe C Bojonggede. Pada masing-masing ujungnya, baik dari sisi stasiun dan ter­minal, akan dilengkapi area semacam hall. Di sisi stasiun hall akan dilengkapi fasilitas eskalator, ramp untuk penyan­dang disabilitas, toilet, mu­sala, tapping gate dan ruangan loket. “Sementara hall pada sisi terminal akan dilengkapi ramp untuk penyandang disa­bilitas, toilet dan musala,” tutur Jumardi. Menurutnya, upaya men­cari solusi permasalahan kemacetan dan kesemrawu­tan di sekitar Stasiun Bojong­gede sudah sejak lama men­jadi perhatian bersama, baik pemerintah pusat maupun Pemkab Bogor. Perhatian tersebut mulai mengerucut pada November tahun lalu dengan dilakukannya MoU antara Badan Pengelola Trans­portasi Jabodetabek (BPTJ), Ditjen Perkeretaapian Ke­menterian Perhubungan dengan Pemerintah Kabu­paten Bogor. Dalam MoU itu, pemerintah pusat melalui BPTJ akan mem­berikan dukungan pembangu­nan jembatan layang peng­hubung Stasiun KRL Bojong­gede dengan Terminal Ang­kutan Tipe C Bojongge. (mam/ eka/py)

Editor: admin metro

Tags

Terkini

X