Jelang akhir tahun anggaran 2022, tak kurang dari 290 desa telah mencairkan Program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) dari 416 desa se-Kabupaten Bogor. Dengan begitu, sudah 50 persen lebih desa yang telah melaksanakan kegiatannya. KEPALA Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, Renaldi Yushab Fiansyah, mengatakan, meski sudah 50 persen lebih desa yang sudah mencairkan anggaran Samisade, ada beberapa desa yang belum mengajukan permohonan pencairan. “Sekitar sepuluh desa terkendala verifikasi tim pengendali bantuan infrastruktur desa, sehingga belum dapat mencairkan Samisade. Itu yang belum ya, karena belum terverifikasi. Yang lainnya sudah masuk di BPKAD, menunggu transfer dari rekening kas daerah ke rekening kas desa,” ungkapnya. Meski begitu, ia mengaku khawatir sisa waktu realisasi anggaran kurang dari dua bulan, sehingga skema pencairan Samisade pun diubah menjadi dua tahap, yakni tahap pertama 60 persen lalu tahap dua 40 persen. Begitu juga desa yang telah menyelesaikan pekerjaan tahap pertama 75 persen diperbolehkan mengajukan tahap kedua. “Khawatir jadi Silpa di desa memang sempat ada, makanya kita minta bantuan camat agar mencermati seluruh ajuan dari teman-teman di desa. Seperti melakukan verifikasi detail setiap ajuan program dan kegiatan,” kata Renaldi. Begitu pula dengan tim dari UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) ikut mengawasi pekerjaan fisik di lapangan. “Aspek fisiknya cek juga dengan teman-teman UPT dari DPUPR untuk spesifikasi teknis di lapangan. Terakhir adalah waktu pelaksanaan. Mereka harus berhitung dari waktu permohonan, mekanisme pencairan sampai pelaksanaan. Itu yang harus mereka cermati,” ungkapnya. (mam/eka/py)